Wednesday, April 18, 2007

Serial TLK 5: Menjelang UAN

Ujian akhir nasional tinggal sebulan lagi, murid-murid STM N Perkapalan sidoarjo kelas tiga sibuk dengan persiapan menghadapinya mulai dari bimbingan belajar seusai jam pelajaran sampai Try Out yang diadakan sekolah dan promosi dari lembaga2 bimbingan2 belajar, di kota ini kalau mendekati UAN Bimbel memang gencar melakukan promosi dengan mengadakan Try Out dan seminar pemecahan soal ada yang King solutionlah, smart solutionlah.
Kesibukan itu juga terlihat di kelas TLK (Teknologi Las Kapal) dan kelas tetangga mereka GRB (Gambar Rancang Bangun) atau yang lebih dikenal dengan julukan design, dua kelas itu biasa dikenal sebagai kelas yang hobby dengan keributan, kini kelas tersebut bekerja sama dengan mengadakan conversation club (wuih apaan tuch?).
Awalnya anak2 design yang dikomporin sama ketua jurusan mereka agar mengoptimalkan penguasaan bahasa inggris, jadilah pada jam-jam kosong atau istirahat mereka suka ngumpul dan berdiskusi dalam bahasa inggris, apalagi 3 dari mereka berhasil lolos test TOEIC International.
Mengingat kelas mereka bersebelahan dan dalam rangka mempererat silaturrahmi kata Kris, mereka sepakat untuk mengadakan conversation club setiap hari minggu pagi di taman di bawah jembatan layang, acara tersebut terbagi menjadi 3 kelompok setiap kelompok terdiri dari 6 sampe 8 anak, agar semua bisa aktif katanya.
Minggu pagi setelah conversation club beberapa dari mereka masih duduk2 di bawah jembatan layang beralaskan tikar yang di import dari kos-kosan kris dan Sha sambil menikmati es degan.
"Ada yang Milad ya...?" tanya kris kepada cewek2 design saat mereka mengeluarkan bekal cemailan dari tas.
"Ga kok, kita khan bikin kelompok belajar!" jawab Puput
"Buat persiapan UAN!" sambung Sha...
"Sistemnya gmana?" tanya kris penasaran 'pengen ikut kalo boleh, tapi kok akhwat2 ya...' kata kris dalam hati.
"Kita cuma bahas soal-soal aja, makanya kita beli buku latihan UANnya beda2, agar kita tambah kaya contoh soal" jelas Ario sang ketua kelas.
"mau ikut Kris? boleh kok, tempatnya ga dikelas biar lebih nyantai , trus waktu dan tempatnya juga ga statis tapi dinamis pindah2 gitu sesuai kesepakan" Sha melanjutkan penjelasan Ario, Kris masih gundah.
"jangan Kuatir Akh, cewek2 Gambar yang 10 itu emang ikut semua, tapi cowoknya juga ada kok, malah Haris anak Mesin sama Edi dari Listrik juga ikut, udah gabung aja!!!" Kata Sha yang baru 2 bulan Hijrah, menyadari kebimbangan Kris.
"Ok, aku gabung, hari ini kita bahas apa?" tanya Kris semangat
"Hari ini rencananya kita bahas soal2 Fisika sama Kimia dari Buku Bimbelnya Devi, tapi Devinya belum dateng nich" kata Ayu menanyakan perihal keterlambatan teman sebangkunya Devi.
"Ditunggu aja sambil nunggu gmana kalo kita bahas PRnya Bu Cicik kemaren soal no 3 aku udah mentok gatahu mesti pake cara apa ngerjainnya" usul Puput, kemudian mereka sudah saling beradu argumentasi tentang bagaimana cara menyelesaikannya, sampai ke5 soal dari guru matematika mereka itu selesai Devi belum nongol juga, namun ada juga yang lagi asik sms-an saat teman-temannya bejibaku dengan soal dan rumus matematika.
"Ri, lu niat ga sich ikutan belajar, dari tadi sms-an mulu, ini juga Edi, message alertnya d ganti kek dpelanin suaranya kek bikin ga konsen tahu!!" fajri yang aslinya Batak ini menyampaikan kekesalannya karena dari tadi Hp Edi bunyi terus dan kelakuan Sari teman sekelasnya.
"message alert apaan sich? jangan mentang2 kamu TOEICnya international pake istilah2 inggris" balas Edi ga mau kalah
"Ringtone sms, suka2 aku pake bahasa inggris, aku suka!!" bantah fajri
"Udah jangan bertengkar, semua Hp d silent kalo ga mau silahkan meninggalkan forum" Musriati si Jago Matematika Design angkat bicara.
"Eh kok Devi belum datang ya...?" Ayu ingat akan Devi yang sedari tadi belum juga kelihatan batang hidungnya.
"Ada halangan kali, jadi ga bisa dateng" Astuti menebak
"Ya udah dech, karena kita udah terlanjur bahas matematika kita lanjutin aja, buku latihan UAN punya Yudi khan banyak soal Matematikanya kita bahas itu aja atau Kris kamu punya buku lain!" sebagai ketua kelompok belajar Sha memberikan alternatif.
"Punya Yudi sepertinya bagus dech, tadi aku liat juga ada kuncinya, jadi bisa dipake bahan pertimbangan" Pilih Kris.
Adzan Dhuhur berkumandang dari Mushallah di desa Sidokerto depan Museum Empu Tantular, mereka mulai berkemas mengakhiri belajar mereka. Kris, Sha, Puput dan Angga berjalan bersama-sama arah kos-kosan mereka sejalan, sedangkan yang len pulang ke rumah masing2. Dalam perjalanan menuju kos-kosan masing-masing, namun Kris mampir sebentar ke kosan Sha karena mau pinjam buku rangkuman rumus Fisika Sha, sejak saat itu mereka mulai agak akrab mulai saling tukeran buku sampai tuker fikiran kalo ada soal-soal yang memusingkan kepala, apalagi Sha tergolong kutunya perpustakaan (ga mau dibilang kutu buku) jadi klop.

Baca Selengkapnya ...

Diam

Diam ku bukan berarti membenarkan
Diam ku juga bukan berarti tidak mempercayaimu
Diam ku karena aku tidak sanggup...

Didepanmu aku diam
Dihadapannyapun aku juga diam

Namun percayalah aku selalu mempercayaimu
Dari awal, hingga sekarang

Aku tidak ingin menjauh darimu
Aku juga tidak mendekat padanya

Aku memang sudah tahu mengenai permasalahan itu saat kau menceritakanyna padaku, aku hanya diam karena tak ingin memperkeruh suasana hatimu. Namun kau salah bila kau menganggap aku menjauhimu karena hal itu, memang dia memintaku untuk memutuskan hubungan kita namun TIDAK, tidak... bukan itu yang membuatku meninggalkanmu.
Aku tak ingin meninggalkanmu, aku tak ingin meninggalkanmu, kau berfikir aku meninggalkanmu, maaf aku tlah membuatmu berfikir begitu mengenaiku. MAAF!!!
Aku mengerti mengapa kau sangat marah padanya... akupun akan sangat marah bila berada di posisimu. Berada di luar garis membuatku bisa mengerti mengapa ini terjadi.
Kesalahpahaman, Ego Semua itu awal dari setiap permasalahn didunia ini.

Baca Selengkapnya ...

MISS U

"Don' you ever wish you were someone else you were meant to be the way you are exactly
Don't you ever say you don't like the way you are when you learn to love your self you better of by far
And I hope you always stay the same 'coz theres nothing 'bout you I would change..." (Stay The Same By Joey M.)

Dulu Icus selalu menuliskan baris2 kalimat lagu itu di setiap notes dan diary yang Icus beli, selain kalimat-kalimatnya yang menyentuh, indah dan selalu menyemangati Icus untuk selalu mensyukuri atas apa yang telah diciptakan Allah atas Icus, lagu itu mengingatkan Icus atas sebuah persahabatan yang pernah terjalin bersama teman-teman saat masa-masa sekolah di sebuah sekolah teknik di Sidoarjo.
Persahabatan itu masih dan Insya 4JJI akan terus ada tidak hanya bersemayam pada lembaran kenangan indah kami, meskipun kesibukan menjadi jarak dan dunia baru kami membuat kami jauh namun kami tetap yakin persahabat itu akan selalu ada. Icus ingat pada lembar persembahan di Skripsi yang kita buat sebagai syarat kelulusan, Icus dan beberapa dari kita (mungkin kalau aku tidak salah ingat) tertulis, suatu hari nanti akan aku ceritakan pada anak-anakku tentang persahabatan ini, dan kita juga pernah berniat untuk mengulang masa-masa tinggal bersama lagi disatu kamar di jalan Maduran no 4 Pasiran, Perak Komplek TNI AL Ujung Surabaya, meskipun sepertinya hal itu tak akan pernah terwujud, but it's Ok Girls.
Saat Icus menuliskan ini Icus sedih karena kesibukan telah memisahkan kita, padahal dulu kita pernah sepakat nanti kita akan mengadakan pertemuan rutin entah pada Sabtu keberapa dalam sebulan, namun kesepakatan itu belum pernah disahkan jadi Icus tidak pernah mendapati kalian di At Taqwa tempat kita berkumpul dulu, pada Sabtu2 yang Icus kerap datang kesana.
Icus memang bertemu dengan teman-temen kita di sana Melon (Imam Ghazali), Tukri (Agus Arianto), Gbleh (Hadi Ismanto), Puji (Puji Astutik), Yudi (Yudi Prasetyo) namun kapan kita bisa berkumpul bersama-sama Complete para penghuni Jalan Maduran No. 4? Suciyatiningtiyas, Puji Astutik, Lisdyawati Muji Rahayu, Wiwit Wijayanti dan Isnin Sulfiani tentu ditambah seorang lagi Musriyati.
MISS U ALL GIRLS!!!! :\'(

Baca Selengkapnya ...

pEnSIL...

pEnSIL...
Tahu ga... ternyata kita bisa belajar banyak dari pensil.
Bagian pensil yang bisa dipakai nulis ada dibagian dalam dibungkus oleh kayu atau apalah sejenisnya. Untuk bisa menggunakannya kita harus merautnya, terus tulisan atau gambar yang dihasilkan oleh pensil bisa di hapus semua atau sebagian tergantung yang kita inginkan meskipun kadang masih meninggalkan bekas tergantung juga seberapa dalam kita menggoreskan pencil tersebut. namun hati-hati karena pencil itu rapuh dan mudah patah saat meraut atau menggunakannya.
Nah... kira-kira apa saja pelajaran yang bisa kita ambil dari filosofi pensil tersebut...

Baca Selengkapnya ...

At TaQwa

At Taqwa...
At Taqwa adalah masjid kebanggaan kami, kalau kalian berkunjung atau masuk wilayah kekuasaan STMN Perkapalan Sidoarjo, pertama kali setelah kalian melangkahkan kaki kalian masuk ke gerbang besar tempat anak-anak Penegak Disiplin Sekolah (PDS) berjaga pada pagi hari kalian akan melihat sebuah bangunan putih dengan kubah diatasnya, ya... At Taqwa akan kalian lihat pertama kali.
At Taqwa adalah masjid sekolah tempat kami penghuni STMN PAL menunaikan ibadah, dari murid2, guru, staff administrasi, bahkan para pedagang yang mangkal di depan sekolah kami.
At Taqwa...
Disana aku mulai mengenal Allah seutuhnya, yang mengubah pandanganku akan Jilbab, Islam dan menyadarkanku bahwa selama ini ternyata aku tak banyak mengenal Islam, selama ini aku mengira bahwa aku sudah termasuk baik seperti kata teman2ku. ternyata aku salah.
At Taqwa... Alhamdulillah Allah telah membawaku ke sana.
Meskipun aku bukan lagi siswa disana namun aku akan kembali ke At taqwa...
Aku akan Kembali...
Bersujud di lantai putihnya, merasakan semilir angin sepoi-sepoi di siang yang terik, mendekap kedua kakiku melawan dingin saat malam tiba di berandanya.
Aku pasti kembali!!!

Baca Selengkapnya ...

Serial TLK 4: Agustusan Oey

STMN Perkapalan, Minggu 08.30
Keterkejutan Kris membuat ucapan salam yang senantiasa ia ucapkan kala memasuki kelas tertahan begitu pula langkahnya, bagaimana ia tidak kaget Andi 'n The Gank sudah komplit hadir di kelas tengah berjibaku membersihkan kelas. bayangkan saudara-saudara Ce' bux, bolot dan Anton sedang berlutut memegang kain dan menggosok-gosokannya di lantai yang kasar. Erick yang datang bersama Kris malah hampir menjatuhkan Gitar Yamahanya (nih anak emang ga bisa jauh dari gitar ya...).
"Eh.. sudah datang Kris, Assalamu alaikum bro!" seru Eko sambil membersihkan kaca dengan koran bekas saat menyadari kedatangan mereka, sayang yang diajak ngomong hanya menjawab lirih, saling melemparkan pandangan. Ada apa dengan Andi N the Gank mungkin itu yang ada di benak Kris dan Erick saat ini. tepukan Andi dari belakang menyadarkan mereka.
"Kok bengong Kris, mana catnya?" tanya Andi siap dengan 3 buah kuas di tangannya.
" eh...oh... bentar aku ambil, kemarin aku titipin disanggarnya anak-anak pramuka" jawab kris belepotan, ia bergegas ke belakang menuju tempat manggkal Dewa Ruci dan Dewi Kunti (nama Ambalan Pramuka Perkapalan) sembari menyeret Erick.
"Rick, kamu tahu ada apa?" tanya Kris
"Tahu.... Kesambet penghuni pohon cerme dideket Rel kereta api kali" jawab Erick asal
"Masak kesambet bareng-bareng, ngarang kamu"
"ye........... kok elu sewot sich"
Kris dan erick kembali ke kelas dengan dua kaleng besar cat tembok dan dua kuas gulung, tapi ia ingin mengakhiri rasa ingin tahunya
"Ndi... afwan, aku lagi bing-bing nich"
"nah kamu bingung apa urusannya sama aku?" jawab andi sambil meraih kaleng di tangan Kris
"Soalnya kalian yang bikin aku bingung, kalian kok jadi berubah pikiran gini sich, sejak kapan hayo, bukannya kalian yang memboikot lomba kebersihan kelas, eh... sekarang kalian malah pada semangat. bagus sich tapi koordinasi dulu dong!" Kris yang dari tadi kesel dengan ulah mereka menumpahkan unek-uneknya, (kok tumpahin akh, embernya udah penuh ya?)
"He...he...he.... jadi sebenarnya aku cuma kasian aja ma kamu kris, kita ga pengen kamu sebagai ketua kelas malu. masak kamu yang mantan ketua Foski berhasil ngetur Foski dengan baek, ngatur teman -teman sekelas ga bisa" jelas andi enteng
"Tapi pas kita rapat Rabu kemarin, kamu kok nolak mati-matian"
"Surprice buat kamu" jawab Andi sambil ngeloyor keluar membuka kaleng cat bareng Eko, meninggalkan Kris masih dengan tanda tanya, soalnya dia ga percaya dengan jawaban Andi.
"Kris, ini catnya ga cukup ntar tembok diluar gmana?" tanya Eko
"Tambah air aja, tuh ada kaleng nganggur di kamar mandi" Rendi memberi usulan.
Jam sembilan teman-temannya yang lain mulai berdatangan.
"Afwan Guys, aku ada perlu di masjid aku tinggal dulu ya..." pinta Kris
"Jangan kuatir kris tahun ini gelar juara akan kita rebut dari anak-anak gambar" Tao ming se berteriak, anak- anak gambar yang juga ngelembur membersihkan kelas di sebelah kelas mereka tersenyum menantang.
"Kita liat aja nanti" Jawab Grandong alias Gundul yang punya nama asli Ario ini menjawab seruan Ce' bux.
Pada Yoyok ia sampaikan keheranannya, jadi ceritanya konon sejak agustusan tahun pertama mereka sekolah, anak TLK-A angkatan sebelas ini emang memboikot lomba kebersihan kelas, gara-garanya sang ketua kelas saat masih kelas satu, anaknya otoriter banget dan dia sempat bersitegang dengan Andi, jadilah Andi ngancam kalau ada yang berani ikut membersihkan kelas akan berhadapan dengan Andi n the gank. Sehingga selama dua kali agustusan bila dikelas-kelas yang lain dari kelas satu sampe kelas tiga seluruh kelas rapi, bersih n penuh assesories atribut motto dan logo kelas, kelas mereka yang paling merana dan jatah cat mereka bagikan buat ngecat kos-kosan, itung-itung bantuin ibu koslah. yoyok yang ketiban sampur mendengarkan cerita Kris mengangguk-anggukan kepalanya.
"Sepertinya Andi lagi saingan sama Ario ketua kelasnya design" Risa Ikut nimbrung mendengar cerita Kris.
"Maksud Anti?" tanya Kris n Yoyok nyaris bareng, ketahuan kalo ga lulus audisi paduan suara (soalnya emang ga ada grup paduan suara di STM Pal).
"Soalnya pas hari Jumat aku lihat Ario nganter pulang Santi anak Listrik Kelas satu, sepertinya sich Andi cemburu, dia khan lagi PeDeKaTe sama Santi, hari selasa kemarin aja Andi bela-belain nungguin santi selesai latihan Paskibraka sampe sore trus nganter pulang bersepeda bareng" jelas Santi Panjang lebar kali Tinggi eh itu sich rumus luas bujur sangkar neng.
"kok bersepeda bareng, bukannya santi naek sepeda onthel trus Andi naek Motor?" bingungnya kris nambah lagi.
"Andi make sepedanya Ruli"
"Nah Ruli naek apa dong?" ampun Kris, Risa nepuk Jidatnya.
"ya nungguin mreka lah, khan Andi ketua ganknya... musti nurut apa kata ketua dong!" Risa mulai sewot.
"Jadi Andi pengen ngalahin Ario lewat lomba kebersihan ini, soalnya dua tahun berturut-turut lomba kebersihan selalu dimenangin kelas mereka, nah apalagi tahun ini Ario jadi ketua kelasnya!" Yoyok mengambil kesimpulan, dari kejauhan mereka melihat Yoga berlari kearah masjid, ada apa ya.. tanya kris dalam hati dhuhur khan masih satu jam lagi.
"Gawat kris, anak-anak design kehilangan poster pahlawan yang maunya dipasang dikelas mereka, trus nuduh kita yang ngambil, sekarang mau tawuran nich" cerita Yoga membuat mereka langsung lari menuju tempat kejadian perkara. terdengar jeritan histeris cewek-cewek design nyaring memekakkan telinga, diiringi isak tangis takut terjadi sesuatu yang tidak diinginkan sedang ce'bux sudah siap menghantamkan bogem mentahnya ke kepala black, namun dapat dihindari, Andi berdiri berkacak pinggang, sontung yang punya nama aslinya Nur premannya design berlari dari belakang sigap menarik baju boy yang siap-siap mau menghajar Ario, Hombreng or Rahmat mantan ketua Raganala (PA-nya STM PAL) berhadapan dengan bolot.
"Tunggu!!!!" teriakan Kris berhasil menghentikan perseteruan namun beberapa dari mereka, sudah ada yang merasakan memar di muka.
"Jangan Tawuran gini dong, bicarakan baik-baik, kalian ga kasin temen-temen kalian tuch ada yang pingsan" pinta Kris melihat Sarah yang sudah lemas dibopong Sha dan Puput.
"Ok, berhubung Kris yang ngomong kita dengarin, tapi teman-temanmu menyabotase kita, masak poster yang barusan kita beli diembat" Gusti angkat bicara
"Heh... jangan ngomong kalo ga punya bukti" Boy yang masih emosi karena bogem sontung meninggalkan warna biru di pipinya.
"Itu yang kalian pasang itu poster kita aku kasih tanda, tuh ada tanda stabilo biru di ujung poster Imam Bonjol" Ario menjelaskan
"Mana kita tahu, yang pasti itu poster punya kita, Ruli yang tadi beli sama Anang" kata Andi
"Bener Rul?" Kris mengalihkan pandangan pada Ruli
"Iya aku emang yang beli, tapi perasaan tadi aku ga beli posternya imam bonjol dech" pernyataan Ruli hampir membuat anak gambar tambah emosi seakan membenarkan dugaan mereka, sontung aja sudah memegang kaos bolot, namun terikan kris sekali lagi menghentikannya.
"Rul, jangan main perasaan dong yang jelas, lu beli tuch poster ga?" Andi urun suara
"Iya tadi aku beli 6 poster, Pangeran diponegoro, Cut Nyak Dien, Pattimura, Panglima Sudirman, Bung Karno sama Bung Hatta, tapi poster Panglima sudirmannya kok malah ga ada ya....." Ruli balik bertanya
"Ketuker kali sama punya kita" tebak Sha
"bentar, dev cek ada ga posternya panglima sudirman kemarin sarah ga beli posternya panglima Sudirman" devi masuk kedalam dan membawa poster panglima sudirman, tapi yang bikin mereka bingung kok bisa ketuker, yang ketuker cuma satu lagi.....
Mereka saling menatap satu-persatu berharap menemukan jawaban. Jaka datang bersama Dina dari belakang katanya sich tadi mereka ada rapat di sanggar pramuka, maklum mereka ini pasangan mantan Pradana dan Pradani Pramuka. heran kenapa teman-teman mereka semua ada diluar padahal acara dekorasi kelasnya khan belum selesai.
"Ngapain?" tanya Jaka
Ario menjelaskan apa kejadian yang baru saja terjadi, namun Jaka dan Dina malah tersenyum sambil saling menatap sesekali, ternyata kawan-kawan posternya bukan ketuker tapi emang Jaka dan dani saling tukeran biar klop, Jaka ingin Menyandingkan poster pangeran diponegoro dan Imam Bonjol gitchu. penjelasan Jaka menyisakan huruf o yang panjang diantara mereka
"ohhhhhh........"
Akhirnya perseteruan ini diakhiri dengan jabat tangan dan saling peluk kecuali Andi dan Ario yang masih meyimpan ara di hati mereka. yang penting tawurannya sudah berakhir. acara dekorasinya dilanjutkan lagi setelah Sholat berjamaah bareng dipimpin Kris, shalatnya emang telat karena mereka keasyikan dekor jadi jam setengah dua baru mereka berangkat bareng-bareng ke masjid dengan canda diantara mereka. Alhamdulillah.

Baca Selengkapnya ...

Ikhtilat

Dulu Murabbi sering mengingatkanku mengenai hubunganku dengan teman-teman kuliah yang mayoritas laki-laki, aku hanya tersenyum mengiyakan. namun dalam hati kerap bertanya-tanya, bagaimana aku harus memperlakukan mereka.
Selama ini aku bersikap wajar menurutku, tidak terlalu dekat namun juga tidak terlalu keras dalam menjaga jarak, karena kau berfikir bahwa kami akan menjadi teman sekelas selama 4 tahun, mau tidak mau aku harus berinteraksi dengan mereka, mulai dari kegiatan perkuliahan tiap harinya, dalam mengerjakan tugas kuliah sampai kegiatan keorganisasian di kampus.
Ok, bila dilihat dalam kacamata Islam aku mengakui bahwa aku jauh berada dari jalur yang yang disyariatkan, namun menurut mereka biasa saja. Aku hanya ingin jadi teman yang baik, aku berikan mereka perhatian, mendengarkan keluh kesah dan curhat mereka, aku pikir dari pada mereka lari pada teman-teman mereka yang belum tentu memberi mereka solusi yang baik setidaknya aku bisa memberi mereka sedikit pengetahuan yang aku tahu mengenai Islam, cara pandang tentang pacaran dan sebagainya atau setidaknya mereka akan mendapatkan seulas senyum saat merasakan duka dan memerlukan tempat singgah.
Sejauh ini mereka berlaku baik karena aku tahu dan yakin mereka pada dasarnya (klise sich) baik, dari sekian banyak laki-laki yang jadi temanku mereka hanya akan berlaku tidak sopan pada beberapa wanita saja, maksudku kalau dia wanita baik2 mereka juga tidak akan macam2 malah akan sangat menjaga (itu yang kurasakan selama ini). Meraka juga sering mengingatkan bila aku agak error (istilahku, bila sedang bermasalah), judes biasanya langsung komentar "kamu lagi tanggal merah ya... kok judes?", saat mulai malas mengerjakan tugaspun mereka langsung menanyakan (soalnya mereka juga berkepentingan kalo tidak mengerjakan tugas) atau ketika aku suka mbolos kuliah. mereka cukup care.
Entah ini hanya pembenaran atas apa yang yang aku lakukan, atau memang untuk hal yang satu ini aku memang belum bisa Hijrah, atau juga mungkin karena kerinduanku akan sosok seorang kakak laki2 ya... (Icus khan kakaknya cewek semua).
Semoga saja Allah selalu menjagaku dari perbuatan yang ia larang.... Amiiin!!!!

Baca Selengkapnya ...

Thursday, April 12, 2007

Sahabat bagi manusia lainnya

SAHABAT BAGI MANUSIA LAINNYA
Beberapa waktu yang lalu Icoes mendapat sebuah email dari seorang teman yang baru saja Icoes kenal saat chatting di cybermq. Email tersebut menceritakan tentang seorang tentara yang baru saja pulang dari medan perang.
Sesaat sebalum pulang tentara tersebut menelpon orang tuanya, ia mengatakan pada kedua orang tuanya bahwa ia hendak membawa seorang teman untuk tinggal bersama mereka, kedua orang tuanyapun berkata bahwa mereka dengan senang hati menerimanya, namun sang tentara menjelaskan kalau temannya telah kehilangan satu kaki dan tangannya karena tidak sengaja menginjak ranjau di medan perang.
Mengetahui keadaan teman anaknya cacat orang tua tentara tersebut menyatakan keengganannya untuk menerima teman anaknya tersebut, karena kecewa akan keputusan orang tuanya sang tentara itu menutup telponnya dan tidak lagi menghubungi orang tuanya.
Beberapa hari kemudian orang tua tentara tersebut mandapat telpon dari polisi, polisi tersebut mengabarkan bahwa anak mereka jatuh dari gedung bertingkat, dan menyatakan bahwa kejadian tersebut adalah bunuh diri. maka orang tua yang sedang berduka tersebut segera pergi kerumah sakit untuk mengidentifikasi mayat tersebut, alangkah terkejutnya mereka setelah melihat mayat anak mereka. anak mereka hanya memiliki satu tangan dan satu kaki.
Orang tua tentara itu hampir sama dengan sebagian dari kita yang lebih suka pada semua hal menyenangkan dan menguntungkan namun lebih memilih menjauhi bila hal tersebut menyusahkan dan membawa ketidaknyamanan.
Rabb karuniakan pada kami kekuatan untuk menerima dan menjalani semua cobaan yang Engkau berikan pada kami.
Thanks to Phyto yang telah mengirimkan email itu pada Icoes, semoga kita digolongkan pada umat yang senantiasa mensyukuri segala nikmat yang dikaruniakan pada kita, apapun dan bagaimana pun itu.
ketulusan untuk menerima kekurangan, kerendahan hati sebagai tanda syukur, kesetiaan mendatangkan kepercayaan dan bersikap positif akan membuat kita selalu ceria untuk membahagiakan setiap orang di sekitar kita serta tanggung jawab dan kepercayaan diri adalah tanda akan kebesaran hati agar kita bisa menjalani hidup ini dengan easy going, tak lupa, empaty pada sesama. indahnya dunia bila setiap manusia adalah sahabat bagi manusia lainnya.

Baca Selengkapnya ...

Berhati hatilah dengan keluhan

Qt sering memikirkan sesuatu yang tidak ada , sehingga lupa mensyukuri yang ada , jiwa mudah tergoncang karena kerugian materi, padahal kita masih memegang kunci kebahagiaan. 4JJI melimpahkan nikmat dan karunianya. maka berhati-hatilah dengan keluhan. Suapaya tidak menjadi orang yang lupa bersyukur.
(di kutip dari Hikmah/Hidayatullah)

Baca Selengkapnya ...

The Moon & The Stars

Bintang-bintang bertaburan dengan indahnya
memperindah malam dengan sinarnya yang gemerlap
meramaikan malam yang sunyi
Bulanpun tak ingin kalah dengan bintang-bintang
Ia memang sendiri tak berkawan seperti bintang-bintang
Namun dengan pongah ia tetap saja menunjukkan dirinya
Ia memang sendiri namun ia yang paling terang
padahal cahaya yang ia pancarkan bukan miliknya
ia hanya meneruskan cahaya itu
Namun ia tak perduli
Yang penting Ia dapat bersinar mengalahkan bintang-bintang
Bintang-bintang dan bulan yang sendiri
mereka hiasan langitku yang indah
teman-temanku mengarungi malam
namun aku bukanlah bulan yang dapat berdiri sendiri menyinari malam
aku juga tak ingin menjadi bintang yang jauh disana
meskipun memancarkan cahayanya sendiri tetap terlihat kecil
Aku akan jadi diriku sendiri yang berbeda seperti bulan
yang memancarkan cahayaku sendiri seperti bintang, namun ku tak ingin dilupakan karena jauh dan terlihat kecil
aku akan menjadi Different agar bisa Excelent

Baca Selengkapnya ...

serial TLK 3: Sorry

"Mas Yoyok, boleh nanya ga?" tanya Icha pagi-pagi setelah acara senam pagi ia mendatangi kakak kelasnya ini yang tengah duduk-duduk sendiri di beranda Masjid At Taqwa
"Apa, kalo masalah keputrian nanyanya sama mbak Ika!"
"Oh bukan, bukan ga ada hubungannya sama keputrian kok" Icha berfikir bagaimana musti menyampaikan keresahan hatinya.
"Ada apa sich?" Yoyok penasaran
"Mas Kris kok Jutek sich, padahal perasaan kalo sama yang lain biasa-biasa aja tapi kalo sama aku rasanya benciiiiiiiiiiiiiii banget, emang aku salah apa?" jelas Icha sambil mengusapkan kedua tangannya ke muka dan menjatuhkannnya malas ke pangkuannya
"Masak sich? enggak kok, perasaan kamu aja kali, ehhmm... aku ke kelas dulu ya... ada PR!" Yoyok segera bergegas sebelum Icha menyadari kalo Kris memang mengistimewakannya.
Kalo ga ada apa-apa kenapa gugup gitu kata Icha dalam hati, ngacir lagi.
Ditempat lain, Kris sedang berkutat dengan buku latihan UANnya.
"Kris...Kris... kamu tuh ya.. ga di kosan ga dimasjid ga dikelas kerjaanmu belajar mulu, bosen tahu, santai ajalah men, kaya aku gini!" Sapa Rendi sambil mengetuk-ngetuk meja.
"Aku khan tahu diri Ren, aku ga secerdas kamu yang bisa cepat menangkap pelajaran, nah kalo aku ya harus berusaha keras dulu biar bisa ngerti" jawab kris seraya menutup buku setebal 25 mm.
"Tapi nilai raportmu selalu bagus khan, masuk tiga besar lagi" Eko ikutan nimbrung.
"Ya setelah kerja keras, kalian inget khan akhir kelas satu dulu, waktu aku barusan aktif di FOSKI, raportku sempet hampir kebakaran kalo ga ada her, dan aku harus begadang tiap malem buat belajar untuk mengejar ketinggalan" cerita Kris panjang lebar.
"ha... ha... ha... iya aku masih inget, soalnya aku juga kebagian pusing gara-gara kamu begadang, aku sampe ga bisa tidur ndengarin Kris ngapalin rumus!" Eric langsung nimbrung tanpa izin.
"Eh Kris gmana kabar gadismu? sepertinya tambah akrab nich, sabtu besok katanya FOSKI sama Pramuka mo ada acara bareng lagi ya..?" goda Anton
"Iya, tapi aku ga mo ikut, maless!!!"
"Kenapa? takut ya..." tebak Eko
"Gini aja deh Kris, kalo kamu emang ga suka deket2 sama tuch cewek, nanti aku kasih pelajaran biar dia ga deket-deket kamu lagi!" Ce'bux yang dari tadi jadi pendengar menyatakan usul, sayang usulnya malah membuat teman-temannya menyumbat mulutnya, tahu pake apa.
"Pelajaran matematika?" Eko kesal
"Dasar Lu Bux, diotak lu cuma ada gebux menggebux orang ya... kris mana terima ceweknya lu bantai adanya lu yang tewas habis itu!" kata Eric sambil melirik Kris, yang dilirik cuma senyam-senyum memerah tepat saat terdengar suara seorang gadis mengucap salam, ia menanyakan bilakah ia bisa bicara dengan Kris, Kris bangkit dari tempat duduknya meninggalkan teman-temannya, betapa wajahnya menjadi merah, perasaannya campur baur melihat Icha duduk di bangku panjang di depan kelasnya sambil membuka-buka map warna hijau di pangkuannya.
"Ngapain kamu disini?" tanya kris ketus teman-temannya mengikuti kejadian-kejadian dari balik jendela dibelakang Icha, Icha sudah bisa menebak kalo dia tidak akan mendapatkan sambutan ramah namun ia begitu kaget saat mendapati lelaki didepannya ini menanyakan perihal kedatangannya dengan hampir berteriak, ia terpana hampir saja ia jatuh karena kakinya gemetaran.
"Cuma mau kasih ini..." Icha mengulurkan map berwarna hijau ditangannya yang diterima kris dengan cepat, matanya mulai berair sebelum air itu jatuh lebih banyak dan deras Icha segera berlari membelakangi Kris tanpa pamit dan salam.
Melihat hal itu Hati Kris sakit seolah teriris-iris pisau, ia hendak mengejar Icha namun ia urungkan niatnya, ia kembali ketempat duduknya semula membuka buku setebal 25 mm dan menekuninya dengan tertunduk diam tanpa suara entah apa yang ada di pikirannya saat ini, tak ada seorangpun yang berniat mengganggunya sampai pelajaran selesai.
Gontai ia melangkah pelan menuju masjid, ia memilih duduk di beranda masjid tidak seperti jum'at -jum'at biasanya dimana ia akan duduk dibarisan terdepan untuk menyimak khutbah khatib.
Usai Shalat Jum'at Kris berjalan-jalan mengelilingi sekolahnya yang luas, ia berhenti sejenak di depan salah satu kelas di gedung selatan, ia mendapati Icha tengah menceritakan perihal tadi siang pada jam istirahat di depan kelasnya, sesekali ia mengusap air matanya. Kris membalikkan badannya meninggalkan mereka.
Minggu Siang, Ragu, ia letakkan lagi ranselnya.
"Kenapa Kris?" Eric yang sejak kemarin diam tak ingin mengganggu teman sekamarnya ini akhirnya capekk!!
"Ga apa-apa!"
"Udah dari pada lu stress, belajar ga konsen mending lu kesana, ajak ngomong dia , terus terang ato kalo lu ga mau bilang perasaanmu alasan aja kemarin kamu lagi ga mood, beres khan!" Eric menawarkan saran pada sobatnya ini, Kris masih berdiri mematung bersandar di tembok.
"Udah sana berangkat keburu anaknya pulang, sono!!" Eric berdiri meraih ransel kris dan membuka laci Kris mengambil kotak yang sudah terbungkus rapi lalu memasukkan ke dalam ransel, menyodorkannya pada Kris.
"Buat Icha khan?" Kris mengangguk.
"Besok dia Milad" jawab Kris lirih.
Diantarkannya Sobatnya itu sampai didepan pintu (kayak mo berangkat perang ya... sodara-sodara?).
"Di, mo kemana aku boleh nebeng ga, mo ke sekolah nich?" tanya Kris saat melihat Adi menuntun motornya keluar halaman.
"Yuk!" sambut Adi.
Siang yang terik Adi menurunkannya di depan At Taqwa, sudah sepi tinggal Ika yang masih disana menunggu jemputan.
"Kemana aja Akh, kok ikut kemarin?"
"Sibuk belajr ukh" jawab Kris singkat sambil mengedarkan pandangannya.
"Lagi nyari sapa, acaranya udah selesai satu jam yang lalu, anak2 juga pada pulang" Kris mendadak lemas.
"Kalo anak-anak Pramuka masih rapat evaluasi..." Ika masih berniat menceritakan acara kemarin tapi keburu dipotong sama Kris.
"Dimana?"
"Apanya?" Ika heran bukannya kemarin ia yang ga setuju bikin kegiatan sama anak Pramuka nah ini kok nanya dimana mereka rapat.
"di gedung utara kelas 3 gambar"
"Jazakillah ukh!!" ucapnya sambil bergegas, setelah melewati ruang guru ia bisa melihat gadis yang ia cari2 di seberang lapangan sedang memasukkan kursi-kursi sendirian kedalam kelas. Ia berjalan memutar menghindari terik matahari menghampirinya, Icha menoleh sebentar lalu melanjutkan pekerjaannya. Kris meletakkan ransel birunya di meja guru didalam dan mulai membantunya.
"Kok... ga ada yang bantu?" tanya kris pelan, yang ditanya salah tingkah
'wah jangan-jangan kesambet penghuni pohon jambu depan kos-kosan kali ya, tumben nice' Takuuuuuuuut seru Icha dalam hati
"Yang lain mana?" Tanya kris agak sewot tanya baek-baek dicuekin, udah dibantuin lagi (ikhlas dong akh!!)
'nah ni dia aslinya' kata Icha dalam hati lagi
"Ada kok mas di belakang, Icha dihukum masukin bangku sendirian soalnya tadi pagi bikin salah" Selanjutnya dalam diam dan sepi mereka memasukkan bangku satu persatu serta menatanya agar besok penghuni kelas itu tidak marah atau protes karena kelasnya berantakan.
"Terima kasih mas, Icha mau ke sanggar ambil tas" pamitnya pada Kris.
"Aku mau ngomong, aku tunggu di masjid ya!" Setelah menganggukkan kepalanya tanda setuju ia berlari kecil kearah sanggar Pramuka yang letaknya ada di belakang sekolah.
Lama Kris menunggu sambil membaca buku, khusuk sekali (emang shalat ya akh!) hingga tak menyadari kalau Icha sudah datang, baru Kris menyadari kehadirannya setelah mengucap salam.
"Ada apa mas?" tanya Icha
"E......" tanpa mengalihkan pandangannya dari buku yang dibacanya
"Soal kemarin, aku minta maaf"
'nich orang ngomong sama sapa sich?' kata Icha dalam hati abis ngomong kok g liat yang diajak ngomong, digaruknya kepalanya yang tidak gatal.
"Nich" Kata kris sambil mengulurkan bungkusan yang dibawanya.
"Apa ini?" penuh tanda tanya, heran.
"Buku, kemarin aku jalan2 ditoko buku, mungkin kamu suka"
"buat Icha?" tanyanya tidak percaya, tumben jangan-jangan bener nih orang lagi kesambet.
"Ya... aku khan mau minta maaf sama kamu" jelas kris agak ketus, orang dikasih buku kok ga terima kasih malah ga percaya gerurtu kris.
"Yang kemarin.... ga pa pa kok, tapi ya... makasih bukunya" Icha menerima bungkusan yang berisi buku tersebut dengan senyum, semoga besok dia ga jutek lagi, harapnya.
"Bentar mas!" pinta Icha saat kris hendak meninggalkannya tanpa pamit (belas dendam ya!), Kris menghentikan langkahnya.
"Besok-besok jangan jutek sama Icha lagi ya..." Icha tersenyum memelas, Kris membalasnya dengan senyum dan anggukan "Insya Allah" katanya
Semoga aja besok kalau ketemu lagi aku ga nervous kata Kris dalam hati soalnya kalo iya mungkin ia bakal lebih galak n jutek. Icha menyusul kris yang berjalan dengan langkah lebar, karena kualahan dan tidak mau merusak hari itu ia mengalah takut ntar dijutekin lagi.

Baca Selengkapnya ...

serial TLK 2: Fall In Love

"Suntuk-suntuk !" teriak Kris sambil membanting ransel birunya diatas bangkunya, lalu mejatuhkan tubuhnya ke kursi, teman-teman sekelasnya pada heran dengan kelakuan ikhwan satu ini, saking herannya sodara-sodara Cibux si jago merah eh salah ding marah, sampe salah jatuhin pantat maunya sih kekursi tapi malah njungkel dengan kaki diatas, gimana tidak njungkel kawan-kawan kursi masih radius setengah meter dia sudah ambil posisi duduk, so wal hasil seluruh kelas gerrr tertawa terbahak-bahak oleh kejadian itu.
Tapi aneh bin ajaib anak paling rajin tapi tulalit abis di kelas ini tak tergerak sama sekali untuk bergabung dengan keceriaan pagi itu. Eric si borjuis dari Jakarta sok deket mencoba mencari tahu ada apa gerangan dengan ketua foski(Red- Rohisnya STM PAL) ini.
"Pagi pak ustad, ada gerangan apa dengan anda?" yang ditanya masih tak menjawab, kedua sikunya menempel di meja dan tangannya menyangga kepalanya.
"kenapa, belum dapat kiriman uang ya?" Tanya eric mesih gigih berusaha mengorek-orek isi hati sang teman.
"atau lagi jatuh cinta en ditolak, gampang pake aja jurus cinta ditolak dukun bertindak, he he he" ternyata kawan-kawan Kris kalo lagi kesel ngeselin orang, so semua yang disekelilingnya pun jadi ikutan kesel, tapi jangan sebut Eric kalo gitu aja nyerah, dia yang bercita-cita jadi psikoloq ini tak gentar sedikitpun ( pengen jadi psikoloq kok sekolah di STM ya?).
"Gini aja, buat temen gue gak akan kasih tariff deh, kalo lo mau konsultasi ama gue gratis, itung-itung promosi ok!" dengan percaya diri Eric mengambil note kecil dari tasnya dan kembali pada Kris yang masih bengong mematung dengan gaya seperti diatas, hanya saja kini sambil menggaruk-garuk alisnya, (ketombean ya akh?).
"ok Kris apa keluhan lo?" kris menoleh sejenak menatap wajah Eric lalu melengos sambil menghembuskan nafas panjang, baru kris mau mengeluarkan sepatah kata, dari arah pintu teman-teman mereka berhamburan masuk kelas.
"Bu Aneke datang cepet ambil posisi masing-masing!" Andi memperingatkan teman-temannya. Guru PPKn mereka ini, meskipun yang sudah setengah baya tapi kalo lagi marah bisa berabe, soale beliau pernah ngancam memboikot gak mau ngajar dikelas kalo mereka ndak mau ikutin aturan main Bu Aneke, so mereka segera ambil posisi di tempat duduk masing masing sesuai dengan daftar yang telah mereka buat.
"Pagi anak-anak!" sapa bu Aneke kepada mereka saat memasuki Ruangan bertuliskan 'Teknologi Las Kapal' di tembok belakang pertempel motto mereka ' kekompakan adalah langkah pertama dalam meraih keberhasilan'. Baru saja menaruh buku-buku diatas meja bu Aneke langsung pergi tanpa pamit, dan baru saja sampai didepan kelas beliau balik lagi untuk memberi pesan.
"Kalian kerjakan LKS bab Cinta Tanah Air dulu, Kris kamu ke perpus pinjam buku diktat, saya tinggal sebentar" seketika mereka kegirangan dan kris yang lagi suntuk tak berkutik dari kursinya, kegirangan teman-temannya sirna seketika, mereka saling pandang, bertanya-tanya apa gerangan yang tengah terjadi
"Kris, Kris" panggil Andi yang duduk disebelahnya sambil menepuk pundak kris tapi ia tak bereaksi, cibux yang sudah sebel langsung menggoyangkan tubuhnya sambil berteriak
"Kris dicari cewek didepan" tahu apa yang terjadi sodara-sodara, kris langsung menutup muka seolah ketakutan sambil berguman
"Astagfirullah jangan dia lagi ya Allah tolong lah hambaMu ini dari godaan dunia, astagfirullah…… Astagfirullah…." Gumannya masih menutup muka, teman-temannya tertawa tapi masih mencoba menahan agar tidak terlalu keras soale disebelah kelasnya anak design lagi ada pelajarannya pak mujo, beliau kagak bisa lihat kelas rame.
"hey ada temen yang lagi kena musibah diketawain" Bolot mencoba mendamaikan (emang ada yang lagi bentrok apa lot?) suasana kelas.
"cepet keluar kris kasian kelamaan nunggu" ternyata bolot bukanya mau ngibur kris malah mainin, kris mengangkat mukanya yang merah padam
"siapa?"
"Bu Aneke!" jawab cibux diikuti gerr yang lain, Kris langsung berlari keluar kelas tapi di ga ada siapa-siapa kecuali pak mujo yang keluar dari kelas design menoleh padanya
"nyari siapa kris?"
"Bu Aneke pak"
"sekarang jamnya siapa TLK?"
"Bu Aneke pak"
"Bukannya dari tadi bu Aneke keluar dari kelasmu?"
"Oh iya pak, makasih pak" jawab kris cepet-cepat masuk takut ketahuan kalo dari tadi ga konsen ngikutin pelajaran.
"Kalian ini tahu aku lagi suntuk malah dikerjain" kata kris sewot, yang disewotin ga perduli malah peringisan
"bu aneke mana?" Tanya kris
"tahu, kamu disuruh keperpus pinjem buku diktat buat ngerjain LKS"Eko yang sedari tadi asyik baca komik doraemon ikutan ngomong, sebel kali dari tadi anak-anak rame jadi ga khusuk baca komiknya.
Ketika jam pelajaran usai kris jalan bareng Anton keperpus bawa setumpuk buku diktat PPKn melewati lapangan basket, entah ada angin apa kris langsung mempercepat langkahnya tapi entah kemana perginya matanya sampai Pak Cipto yang punya tubuh gede itu tak dilihat, so pasti kawula muda berjatuhanlah 12 buku setebal 20 mm dari tangannya.
"Kamu ada apa sih kris hari ini kok rada error?" Tanya Anton saat mereka duduk berdua di dalam perpustakaan
"Entahlah aku juga bingung, setiap kali aku lihat dia rasanya hidupku jadi kacau" kris mulai curhat.
"Siapa?"
"itu anak kelas satu design, yang punya senyuman manis itu"
"Yang mana sih?"
"Yang biasanya berangkat sekolah pake sepeda, yang sering lewat kosan"
"Ih kamu tuh ya masa sukanya sama cewek kayak gitu ga ada tampang cantik sama sekali" Anton langsung sewot
"Mending juga sobatnya, Rahma udah cantik, pinter, kalem, lemah lembut dan yang pasti ramah sama cowok ga kayak dia ga ada tampang feminim atawa cantik, seleramu menyedihkan" anton menghela nafas panjang
"Tapi dia rajin datang kajian keputrian, sebelum pulang selalu mampir kemasjid sholat dhuhur, kadang-kadang aku lihat dia sholat dhuha walau Cuma dua rakaat, terus yang bikin aku senewen kalo dia sudah senyum, ampun aku tuh udah coba ghadul bashor tapi tetep aja, lagi pula dia manis juga lho eh ... Astaghfirullah!!"
"lagian kenapa ga Ika aja sih dia kan jilbaber, anak foski tuh sealiran sama kamu, masak kamunya anak masjid punya pacar yang ga pake jilbab"
"Aduh ni anak, aku tuh bukannya pengen macarin dia tapi gimana ngelupainnya, dalam Islam itu ga boleh pacaran sebelum nikah"
"oh begitu masalahnya, ehhhmmm" Anton langsung pasang muka serius tangannya menyangga janggutnya sambil ber eeeeeemmmmmmm ria persis kakek-kakek yang lagi bingung, si kris beda lagi dia malah menggosok-gosok alisnya, sambil menghitung tekel dibawah.
Tanpa diduga orang yang mereka bicarakan tiba-tiba menjatuhkan tiga buah buku besar-besar dan tebal dimeja sebelah mereka,
"Rahma kamu kerjakan nomor lima dulu, biar aku cari pengertian bonjean"kata seorang dari mereka sambil menyerahkan sebuah buku
"Pembuktian kapal stabilnya gimana?"
"udah tadi udah aku kerjain sama santi" semantara itu disebelah mereka seketika kris menjatuhkan kepalanya ke meja sampai membuat bunyi
"buuk" kedua gadis tersebut mencari asal muasal suara tersebut, ketika mereka menoleh ke arah asal muasal suara, Anton langsung melotot sambil berkata
"ngapain lihat-lihat, sana!" menakutkan sodara-sodara kata mereka kompak dalam hati, emang telepati. Kris langsung bangkit berjalan dengan lemas sambil menunduk.
"Mas bukunya ketinggalan" Kata Icha, tapi dasar nggak tahu terima kasih yang dibilangin malah melotot, sambil ngambil buku yang ketinggalan trus si Kris malah nabrak pak Mujo yang lagi lewat
"Aduh ………., maaf pak nggak lihat" seru Kris
"Kamu tuh kenapa sih akhir-akhir ini kok senewen ?" Tanya pak Mujo
"Iya pak, Kris lagi bingung belum dapat kiriman uang dari malang" kali ini giliran Anton yang kena tatapan mata Kris.
Hari berikutnya kris masih aja jutek, hampir seharian ia ada dikelas tidak mau beranjak dari bangkunya, hanya saja kali ini seisi kelas sudah tahu masalahnya. Sebenarnya siang ini giliran kris untuk mamberi kajian pada anak Foski berhubung ia masih jutek so ia melimpahkan tanggung jawabnya pada Ikhwan yang lain, Ia memilih menyingkir ke beranda masjid sambil membaca riwayat hidup imam Hasan Al Bana tokoh pendiri Ikhwanul muslimin yang ia kagumi.
"Assalamu alaikum" sapa yoyok
"Wa alaikum salam warahmatullahi wabarakatuh Sohib, udah halagahnya?" Tanya Kris
"Udah, kudengar kamu lagi ada masalah, wah... ada apa dengan kristianto!, kayaknya bisa nyaingin filmnya Dian Sastro deh" Goda Yoyok sayang godaannya berbuntut dengan pelemparan notes kecil meski tak tepat sasaran.
"Eiiiit buku siapa nih!"
"aduh maaf dek ga sengaja.........." kalimat kris menggantung setelah tahu pemilik suara itu
"ga apa-apa kok, ga sakit" seru yang kena timpuk, sambil mengulurkan notes kecil yang sempat mendarat di punggungnya.
"oh ya kak, eeeeehmmmmmmmmmmmm.................." ia tak menerus kan kalimatnya ragu
"Kenapa dek" tanya Yoyok
"eeeeeeeeeehmmmmmmmmmmm boleh ga ikutan ngaaaaji"
"kamu kan sudah ikut kajian keputrian yang tiap jumat itu kan?" sela Kris sewot
"kamu kenapa sih kris?" Yoyok merasa ada yang aneh dengan kris langsung bereaksi, maklum jarang banget gituloh ihwan yang satu ini ngomong ketus .
"Kamu mau ikut dek?" yoyok ganti bertanya pada gadis manis di depannya
"iya soalnya aku denger dari Reni anak mesin yang dibahas bagus-bagus" jawab icha
"emang yang hari jumat itu ga bagus?" sela Kris ga setuju
"Ya…… gimana ya…… soalnya icha pengen lebih kenal sama tuhan icha sich, kata mbak yang ngasih pengajian kita mesti kenal sama pencipta kita, icha suka malu ternyata selama ini Icha ga ngerti apa-apa"
"Kalo gitu kamu datang aja tiap sabtu jam dua ke masjid" ajak yoyok, kris jadi salah tingkah mendengarnya.
'wah gawat kalo sampe nih cewek ikutan, bisa - bisa buyar konsentrasi ku' pikir Kris.
"Kalo Sabtu ga bisa kak, kalo ikut yang hari Rabu boleh ga?" Usul Icha.
"Rabu itu khusus buat anak FOSKI" Sela Kris sebelum Yoyok menyetujuinya. Yoyok memandang dengan heran ada apa gerangan dengan sahabatnya ini.
"Maaf mas" Icha sedikit kecewa dengan jawaban cowok cute didepannya, merasa tidak ditanggapi positif ia berlalu, setelah mengucap salam perpisahan mereka meninggalkan Yoyok yang masih penuh tanda tanya. Setelah melalui proses introgasi yang memusingkan dan puaaaaaaaaaaaanjang karena si Kris lagi pusing dan bicaranya bertele-tele alias malu bo' ikhwan kok jatuh cinta pikirnya (he...he...he... ya wajar akh!). Lagi puber istilah si Yoyok.
"Jadi begitu ceritanya...." sambil manggut-manggut yoyok mulai mencerna isi kisah sedihnya ikhwan satu ini.
"Santai ajalah Kris, jangan jutek kayak gitu cinta khan memang anugerah dari Allah, ya yang sabar aja" kata Yoyok sok bijaksana
"Atau kamu dah pengen nikah?" pertanyaan Yoyok tadi hampir menyebabkan insiden pelemparan bolpoint, namun ia urungkan niatnya karena takut bolpoint semata wayangnya ngadat, sayang bo!!
Hari-hari berikutnya Kris harus membiasakan untuk sering bertatap muka dengan gadis itu karena ternyata saudara-saudara FOSKI dan Eskulnya Icha cewek yang membuat kris gelagapan itu mengadakan acara bareng. untungnya Kris udah kelas tiga jadi ga masuk daftar kepanitiaan so amannn. Namun sayang seribu sayang setelah kegiatan itu Icha malah tertarik untuk gabung sama Foski. sabar ya akh....

Baca Selengkapnya ...

serial TLK 1: Tawuran VS Pangsit

TAWURAN VS PANGSIT

“Kalau begini aku sudah nggak bisa ketawa” dengan muka ditekuk Eko berbicara pada Rendi

“sudah lupain ajalah, ngga usah dipikirin ok” Rendi menyodorkan rokok A mildnya,

“Gimana sudah enak ?”

“Enak apanya, yang namanya harga diri ngga bisa balik hanya dengan sebatang rokok frend”

“ya terserah lo deh” Rendi bangkit meninggalkan Eko sendirian dikamar mandi, ia masuk ke kelas bergabung dengan teman-temanya yang asik benyanyi ria dengan petikan gitar Yamaha milik Eric

“hati senang walaupun tak punya uang oh………”

“Kata siapa, malah pusing lagi ngga punya uang, nggak bisa ngapelin pacar” sela Afif menghentikan nyanyian mereka

“apa lagi kalau cewek sudah diembat orang makin pusing, uey”Andi menambahkan, tepat disaat Eko masuk kelas

“Ngga Cuma pusing, ini kelas bisa tak bikin hancur” kata Eko menyambut sindiran Andi,

“Gimana ni Ko masak lo diem aja cewek lo disambar orang, apa lagi yang nyambar anak KKB, mana gengsi kita anak LAS ?” Anton memanasi teman-temannya, ini anak emang provokator kelas wahid sudah keluar masuk bui eh salah ding BP.

“Iya, masak mereka berani ngadalin kita, mana harga diri kita?” Boy ikut terprovokasi ucapan Anton.

“Gimana kalau kita kerjain aja tuh anak?”usul bolot nama kerennya Adi padahal sih dia itu otaknya encer banget, ngga ada tampang bolot sedikitpun tapi ya udahlah wong orangnya kaga’ keberatan kok.

“Ok, kapan waktunya terserah kalian aja deh” ce’buk or tao ming se alias Reinald si jago tawuran menyakinkan teman-temannya

“hey hey, kalian nih apaan, ini urusanku ga’ ada hubungannya sama kalian” Eko tidak setuju

“Bukannya gitu Ko, Endah itu jelas-jelas cewek lo, semua penghuni sekolah kita juga tahu, bisa-bisanya si Yoyok ngembat dia, ini bukan masalah lo aja ini gengsi kita anak Las sebagai kelas terkompak disekolah ini “ Anton memberikan argumentasinya yang dikuatkan oleh boy

“Iya bisa-bisa kita ditertawaain sama kakak-kakak kelas kita, kalau kita ngga balas” disekolah mereka emang terkenal sejak dahulu kala, bahwa jurusan LAS telah ditahbiskan sebagai kelas terkompak maklum kelas ini penghuninya semua kaum adam, apalagi kalau pengen pulang pagi, gurunya pun diajak kompakan gile ngga?

“Ok ntar siang di depan halte kita cegat dia, terserah lo deh Ko, ikut apa ngga, yang penting harga diri kita ngga di injek-injek!”Kata tao ming se ngga mau ketinggalan kalo acara gebuk menggebuk tubuh orang.

“hey ada apaan nih kok pada ngumpul bareng, gimana sudah dapat ide buat lomba drama 17-san nanti?” Kris masuk-masuk langsung nimbrung dengan wajah innocentnya, nah dia nih yang paling alim di kelas, paling ngocol tapi kalo sudah bicara masalah agama dia paling kuat megang prinsip agama, makanya dia selalu khusnudzon kalo temen-temennya lagi berunding kayak tadi

“Udah Kris, lo ke masjid aja sono dhuha kek doain temen lo biar ditabahkan hatinya setelah ditinggal lari ceweknya”kata Anton sambil menepuk punggungnya lalu bangkit diikuti Boy, Bolot, Tao Ming Se, Andi en the gank tinggalah Kris bengong tolah-toleh kaya anak bego’, Eric yang sedari tadi bermain gitar tertawa geli melihat Kris yang lagi bengong keliatan culun banget, ini juga yang bikin orang ngga percaya kalo dia nih ketua FOSKI (SKI-nya sekolah ini), tapi kalo sudah serius wah jangan coba-coba ngajak dia bercanda, bisa muncul jurus tendangan tanpa bayangannya, Tao ming se aja sampe masuk RSJ eh salah lagi, UKS neng.

“Eh Kris mending kamu ingetin aja si Yoyok biar hati-hati, kamu temennya Yoyok kan?” ucapan Eric tadi menahan langkah Kris yang tadi mo ke Masjid buat sholat dhuha, kembali menjatuhkan tubuhnya didekat Eric, ia juga menghentikan tangan Eric yang mo memetik senar gitarnya lagi

“Maksud kamu apa?”

“Anak-anak mau buat perhitungan ama Yoyok “ jelasnya

“Emang Yoyok salah apa sih”

“Kamu ngga tahu ?” Eric geleng-geleng kepala

“Menyedihkan kamu Kris, masak pacar temen sendiri diembat orang kamu ngga tahu”

“Emang Yoyok ngembat pacar temen kita?”

“Emang, emang. Emang kok terus . emang saja ngga keterusan”

“Emang ada anak sekolah kita yang namanya emang?”

“Emang lagi udah ah males aku ngomong sama lo, pinter tapi lemot” Akhirnya nyerah juga Eric ngomong sama Kris. Sekali lagi Kris ditinggal bengong manyun kaya Anak kecil kehilangan permen (gimana tuh rupanya).

Akhirnya Kris ngga tenang sebelum jam istirahat usai di sempatkannya menemui Yoyok, saat itu dia tahu bahwa teman-temannya sudah salah faham, Endah itu sepupunya Yoyok kalo sekarang Yoyok sering kesekolah bareng lebih karena Yoyok tinggal bersama keluarganya Endah untuk mengirit biaya, maklum dia dulunya kos.

“Jadi kamu sama Endah ngga pacaran?”

“Alhamdulillah, awalnya aku juga kagak percaya masak ikhwan kayak kamu pacaran sih” katanya sambil menghela nafas lega

“Enggak, Endah tuh anaknya bulek aku kris”

“Jadi begitu, ya udah nanti biar aku coba jelasin ke anak-anak. aku mau ketempat pak Kun ngambil proposal diklat FOSKI” Kris lalu meninggalkan kelas Yoyok menuju ruang guru tapi baru sampai depan ia dipanggil Pak Mujo

“Kris pak Hari ke PT. PAL, sekarang kalian jamnya Pak Hari kan?” tanya beliau

“Iya, Pak Mujo masuk kelas sekarang?”

“Iya saya ambil jamnya Pak Hari aja soalnya nanti saya ada keperluan, jadi kalian bisa pulang cepet”

“Wah, dengan senang hati pak”

Ya wis kamu beritahu teman-temanmu saya mau siap-siap dulu!”
“Ok Pak” seru Kris sambil balik badan menuju kantin tempat teman-temannya nongkrong, tak sadar ia melupakan tujuan awalnya.

Selama pelajaran berlangsung Kris terus saja memperhatikan kelakuan teman-temannya yang sesekali berbisik-bisik kali ini dia tak bisa berkhusnudzon tapi tak mau su’udzon (jadi gimana dong?). dia sempat kaget saat Pa Mujo menjatuhkan penghapus, Kris langsung bereaksi

“Ya Pak!” katanya dengan suara lantang

Ada apa Kris?” tanya Pak Mujo,sedang teman-temannya menatapnya penasaran ada apa gerangan dengan anak yang satu ini

“Emang ngga ada apa-apa ya Pak?” Jawab Kris dengan wajah lugunya

“Kamu lagi mikir apa Kris?” tanya Pak Mujo yang diikuti Geeer seisi kelas

“Maaf pak saya lagi ngga konsen, minta ijin kebelakang sebentar” Kris langsung nyelonong keluar menuju kamar mandi, dikelas teman-temannya heran melihat kelakuan ikhwan satu ini tumben-tumbennya ni anak nggak konsen pelajaran pak Mujo, guru Math ini biasanya paling keras sama anak yang ngga disiplin, nah ini murid paling rajin di kelas malah ngga konsen, dibelakang anak-anak pada bisik-bisik.

“Eh kira-kira apa ya yang bikin Kris bisa ngga konsen pelajaran favoritnya?” Anang bertanya sendiri dengan mata tetap pada papan, tapi Andi n the gank malah cengengesan geli.

“Kris jatuh cinta kali?” seloroh Ruli diikuti cekikikan teman-temannya

“Tapi apa mungkin ya ?”Ruli masih penasaran

“Eh mungkin aja, tapi cewek model gimana ya yang bisa bikin Kris kayak gitu?” Yoga ikutan nimbrung

“Mungkin Rini anak kelas satu yang tiap hari nyariin Kris ituloh” Kata Ruli

“Nggaklah Kris aja sebel ama dia” Tanpa mereka sadari sebutir kapur mendarat tepat di pipi Yoga yang sedang asyik ngerumpi, ternyata itu ngga Cuma hobby cewek ya, cowok juga suka, apa karena mereka sekolah di STM yang ceweknya dikit, jadi nggantiin kebiasaan mereka?

“Yoga maju kerjakan soal didepan” Yoga gelagapan, ditengoknya kekanan dan kekiri teman-temannya tertawa mengejek

“soal apa pak?” Tanya Yoga saat melihat dipapan tak ada soal satupun

Saat pelajaran usai, masuk anak kelas satu memberi kabar bahwa Kris dipangggil pak Kunadi guru agama mereka ka kantor.

“Kalian mau kemana?” teriak Kris saat melihat teman-temannya bergerak menuju gerbang sekolah setelah menyelesaikan urusannya dengan pak Kun

“Keluar cari makan , mau ikut?”jawab Eko diikuti tawa teman-temannya

“Kalian ngga mau tawuran kan?” teman-temannya tertawa bersahutan

“hey serius nih kita sudah terlalu sering masuk BP, jangan bikin masalah deh!” Kris sudah mulai menghiba.

“Kita mau kedepan, makan pangsit mumpung ada yang traktir, apa itu termasuk bikin masalah?” Kris jadi bingung sendiri tadi kata Eric mereka mau ngeroyok si Yoyok sekarang kok mereka kelihatan tenang –tenang aja, malah mau makan pangsit.

“hey jangan bengong mau ikut ngga?”Kris celingukan, mereka ini mau tawuran apa ngga sih, akhirnya Kris mengikuti mereka dengan penuh tanda tanya, ia makin bingung ketika mereka benar- benar memesan pangsit, yang bikin tambah heran disana mereka bertemu dengan Yoyok dan saling bersalaman seperti ngga ada masalah sedikitpun.

“katanya kalian mau ngeroyok Yoyok?” tanyanya kesal, teman-temannya malah bingung, saling pandang lalu tertawa lagi

“ha…ha…ha……. Kris – kris kamu tu ya, kalo lagi bingung culun abis, persis Harry Potter, sayang aja kamu nggak pake kaca mata” kata Tao ming se

“gini lo Kris tadi setelah kamu ngomong sama aku, aku suruh Endah buat menjernihkan masalahnya, terus sekalian aku mau traktir mereka itung-itung memperbaiki hubungan TLK-KKB-lah” Yoyok menjelaskan

“Kok aku ngga ada yang ngasih tahu?”

“Ya lo keburu dipanggil pak Kun sih” Anton membela diri

“Kalian tahu ngga gara gara ini aku sudah ngga konsen pelajaran pak Mujo, terus tadi aku juga hampir bersitegang dengan pak Kun, sekarang aku sudah telat Sholat Dhuhur” Kris nyerocos, lalu berbalik arah kembali ke sekolah

“Hey Kris mau kemana?” seru bolot

“Sholat dulu“

“Pangsitnya gimana?” tanya Yoyok

“Emang sudah dipesenin?” tanyanya, pada saat itu juga Rendi menyodorkan semangkok pangsit

“Pangsit dulu aja deh, sunnahnya kalo makanan sudah dihidangkan makan dulu baru sholat, biar khusuk” katanya sembari menerima mangkok pangsit

“Allaahumma baarik lanaa fiima rojak tanaa waqina adaabannaar” Eko berdoa dan diamini semua yang ada disana termasuk si tukang pangsit.

Baca Selengkapnya ...

about me

ICUS, AYS, SUCI

Apa yang bisa aku gambarkan mengenai diriku ya....
ada yang bilang kalo Icus periang, ceria, murah senyum bahkan kelebihan senyum kaliya...
ada yang bilang sabar, ikhlas, setia kawan dan lain2 itu baik-baiknya kata teman-teman yang dekat sama aku.
nah kalo jeleknya ada yang bilang kalo Icus Cuek saking cueknya ada yang bilang sombong, ceroboh, pelupa, ga pernah tahu kalo ditanyai sesuatu (nah ini keluhan bapak, ibu sama kakak2 soalnya kalo lagi nyari barang trus tanya ke Icus pasti Icus jawab "Ga tahu" beberapa menit berikutnya pasti mulai inget pernah liat barang yang dicari orang rumah tapi lupa liatnya dimana ya? he... he... he...), atasan di kantor pernah bilang kalo Icus cuma bisa nggambar yang lain ga becus ( kalo ga becus kenapa masih dipertahankan sampe 2 tahun coba? gmana bisa kerja maksimal kalo semua pekerjaan di serahkan sama Icus mulai dari surat-menyurat, bikin invoice, cek invoice, bikin quotation, follow up quotation, terima telpon juga, blum kerjaan yang emang udah jd skill Icus nggambar, istilah mereka posisi Icus tuch Sekretaris yang diperbantukan di Engineering. maksa ya...) beliau juga bilang Icus judes makanya kalo ada tagihan ngadat Icus disuruh nagih (Via telp aja), tapi temen-temen kuliah protes kalo Icus judes katanya "kamu ga pantes kalo judes"
Kalo menurut Icus sendiri sich Icus itu Introvert, lebih suka kedamainan makanya sering menghindari konflik, ga bisa memutuskan, membiarkan waktu yang memutuskan semuanya (plegmatis banget ya), ceroboh, berantakan (kalo ini sanguis), suka membantu teman, ga tegaan terus apa lagi ya....
yang pasti cari tahu sendiri aja gmana Icus, lihat lebih dekat bener apa ga yang dibilang temen-temen icus tadi!!!!

Baca Selengkapnya ...