Thursday, April 12, 2007

serial TLK 2: Fall In Love

"Suntuk-suntuk !" teriak Kris sambil membanting ransel birunya diatas bangkunya, lalu mejatuhkan tubuhnya ke kursi, teman-teman sekelasnya pada heran dengan kelakuan ikhwan satu ini, saking herannya sodara-sodara Cibux si jago merah eh salah ding marah, sampe salah jatuhin pantat maunya sih kekursi tapi malah njungkel dengan kaki diatas, gimana tidak njungkel kawan-kawan kursi masih radius setengah meter dia sudah ambil posisi duduk, so wal hasil seluruh kelas gerrr tertawa terbahak-bahak oleh kejadian itu.
Tapi aneh bin ajaib anak paling rajin tapi tulalit abis di kelas ini tak tergerak sama sekali untuk bergabung dengan keceriaan pagi itu. Eric si borjuis dari Jakarta sok deket mencoba mencari tahu ada apa gerangan dengan ketua foski(Red- Rohisnya STM PAL) ini.
"Pagi pak ustad, ada gerangan apa dengan anda?" yang ditanya masih tak menjawab, kedua sikunya menempel di meja dan tangannya menyangga kepalanya.
"kenapa, belum dapat kiriman uang ya?" Tanya eric mesih gigih berusaha mengorek-orek isi hati sang teman.
"atau lagi jatuh cinta en ditolak, gampang pake aja jurus cinta ditolak dukun bertindak, he he he" ternyata kawan-kawan Kris kalo lagi kesel ngeselin orang, so semua yang disekelilingnya pun jadi ikutan kesel, tapi jangan sebut Eric kalo gitu aja nyerah, dia yang bercita-cita jadi psikoloq ini tak gentar sedikitpun ( pengen jadi psikoloq kok sekolah di STM ya?).
"Gini aja, buat temen gue gak akan kasih tariff deh, kalo lo mau konsultasi ama gue gratis, itung-itung promosi ok!" dengan percaya diri Eric mengambil note kecil dari tasnya dan kembali pada Kris yang masih bengong mematung dengan gaya seperti diatas, hanya saja kini sambil menggaruk-garuk alisnya, (ketombean ya akh?).
"ok Kris apa keluhan lo?" kris menoleh sejenak menatap wajah Eric lalu melengos sambil menghembuskan nafas panjang, baru kris mau mengeluarkan sepatah kata, dari arah pintu teman-teman mereka berhamburan masuk kelas.
"Bu Aneke datang cepet ambil posisi masing-masing!" Andi memperingatkan teman-temannya. Guru PPKn mereka ini, meskipun yang sudah setengah baya tapi kalo lagi marah bisa berabe, soale beliau pernah ngancam memboikot gak mau ngajar dikelas kalo mereka ndak mau ikutin aturan main Bu Aneke, so mereka segera ambil posisi di tempat duduk masing masing sesuai dengan daftar yang telah mereka buat.
"Pagi anak-anak!" sapa bu Aneke kepada mereka saat memasuki Ruangan bertuliskan 'Teknologi Las Kapal' di tembok belakang pertempel motto mereka ' kekompakan adalah langkah pertama dalam meraih keberhasilan'. Baru saja menaruh buku-buku diatas meja bu Aneke langsung pergi tanpa pamit, dan baru saja sampai didepan kelas beliau balik lagi untuk memberi pesan.
"Kalian kerjakan LKS bab Cinta Tanah Air dulu, Kris kamu ke perpus pinjam buku diktat, saya tinggal sebentar" seketika mereka kegirangan dan kris yang lagi suntuk tak berkutik dari kursinya, kegirangan teman-temannya sirna seketika, mereka saling pandang, bertanya-tanya apa gerangan yang tengah terjadi
"Kris, Kris" panggil Andi yang duduk disebelahnya sambil menepuk pundak kris tapi ia tak bereaksi, cibux yang sudah sebel langsung menggoyangkan tubuhnya sambil berteriak
"Kris dicari cewek didepan" tahu apa yang terjadi sodara-sodara, kris langsung menutup muka seolah ketakutan sambil berguman
"Astagfirullah jangan dia lagi ya Allah tolong lah hambaMu ini dari godaan dunia, astagfirullah…… Astagfirullah…." Gumannya masih menutup muka, teman-temannya tertawa tapi masih mencoba menahan agar tidak terlalu keras soale disebelah kelasnya anak design lagi ada pelajarannya pak mujo, beliau kagak bisa lihat kelas rame.
"hey ada temen yang lagi kena musibah diketawain" Bolot mencoba mendamaikan (emang ada yang lagi bentrok apa lot?) suasana kelas.
"cepet keluar kris kasian kelamaan nunggu" ternyata bolot bukanya mau ngibur kris malah mainin, kris mengangkat mukanya yang merah padam
"siapa?"
"Bu Aneke!" jawab cibux diikuti gerr yang lain, Kris langsung berlari keluar kelas tapi di ga ada siapa-siapa kecuali pak mujo yang keluar dari kelas design menoleh padanya
"nyari siapa kris?"
"Bu Aneke pak"
"sekarang jamnya siapa TLK?"
"Bu Aneke pak"
"Bukannya dari tadi bu Aneke keluar dari kelasmu?"
"Oh iya pak, makasih pak" jawab kris cepet-cepat masuk takut ketahuan kalo dari tadi ga konsen ngikutin pelajaran.
"Kalian ini tahu aku lagi suntuk malah dikerjain" kata kris sewot, yang disewotin ga perduli malah peringisan
"bu aneke mana?" Tanya kris
"tahu, kamu disuruh keperpus pinjem buku diktat buat ngerjain LKS"Eko yang sedari tadi asyik baca komik doraemon ikutan ngomong, sebel kali dari tadi anak-anak rame jadi ga khusuk baca komiknya.
Ketika jam pelajaran usai kris jalan bareng Anton keperpus bawa setumpuk buku diktat PPKn melewati lapangan basket, entah ada angin apa kris langsung mempercepat langkahnya tapi entah kemana perginya matanya sampai Pak Cipto yang punya tubuh gede itu tak dilihat, so pasti kawula muda berjatuhanlah 12 buku setebal 20 mm dari tangannya.
"Kamu ada apa sih kris hari ini kok rada error?" Tanya Anton saat mereka duduk berdua di dalam perpustakaan
"Entahlah aku juga bingung, setiap kali aku lihat dia rasanya hidupku jadi kacau" kris mulai curhat.
"Siapa?"
"itu anak kelas satu design, yang punya senyuman manis itu"
"Yang mana sih?"
"Yang biasanya berangkat sekolah pake sepeda, yang sering lewat kosan"
"Ih kamu tuh ya masa sukanya sama cewek kayak gitu ga ada tampang cantik sama sekali" Anton langsung sewot
"Mending juga sobatnya, Rahma udah cantik, pinter, kalem, lemah lembut dan yang pasti ramah sama cowok ga kayak dia ga ada tampang feminim atawa cantik, seleramu menyedihkan" anton menghela nafas panjang
"Tapi dia rajin datang kajian keputrian, sebelum pulang selalu mampir kemasjid sholat dhuhur, kadang-kadang aku lihat dia sholat dhuha walau Cuma dua rakaat, terus yang bikin aku senewen kalo dia sudah senyum, ampun aku tuh udah coba ghadul bashor tapi tetep aja, lagi pula dia manis juga lho eh ... Astaghfirullah!!"
"lagian kenapa ga Ika aja sih dia kan jilbaber, anak foski tuh sealiran sama kamu, masak kamunya anak masjid punya pacar yang ga pake jilbab"
"Aduh ni anak, aku tuh bukannya pengen macarin dia tapi gimana ngelupainnya, dalam Islam itu ga boleh pacaran sebelum nikah"
"oh begitu masalahnya, ehhhmmm" Anton langsung pasang muka serius tangannya menyangga janggutnya sambil ber eeeeeemmmmmmm ria persis kakek-kakek yang lagi bingung, si kris beda lagi dia malah menggosok-gosok alisnya, sambil menghitung tekel dibawah.
Tanpa diduga orang yang mereka bicarakan tiba-tiba menjatuhkan tiga buah buku besar-besar dan tebal dimeja sebelah mereka,
"Rahma kamu kerjakan nomor lima dulu, biar aku cari pengertian bonjean"kata seorang dari mereka sambil menyerahkan sebuah buku
"Pembuktian kapal stabilnya gimana?"
"udah tadi udah aku kerjain sama santi" semantara itu disebelah mereka seketika kris menjatuhkan kepalanya ke meja sampai membuat bunyi
"buuk" kedua gadis tersebut mencari asal muasal suara tersebut, ketika mereka menoleh ke arah asal muasal suara, Anton langsung melotot sambil berkata
"ngapain lihat-lihat, sana!" menakutkan sodara-sodara kata mereka kompak dalam hati, emang telepati. Kris langsung bangkit berjalan dengan lemas sambil menunduk.
"Mas bukunya ketinggalan" Kata Icha, tapi dasar nggak tahu terima kasih yang dibilangin malah melotot, sambil ngambil buku yang ketinggalan trus si Kris malah nabrak pak Mujo yang lagi lewat
"Aduh ………., maaf pak nggak lihat" seru Kris
"Kamu tuh kenapa sih akhir-akhir ini kok senewen ?" Tanya pak Mujo
"Iya pak, Kris lagi bingung belum dapat kiriman uang dari malang" kali ini giliran Anton yang kena tatapan mata Kris.
Hari berikutnya kris masih aja jutek, hampir seharian ia ada dikelas tidak mau beranjak dari bangkunya, hanya saja kali ini seisi kelas sudah tahu masalahnya. Sebenarnya siang ini giliran kris untuk mamberi kajian pada anak Foski berhubung ia masih jutek so ia melimpahkan tanggung jawabnya pada Ikhwan yang lain, Ia memilih menyingkir ke beranda masjid sambil membaca riwayat hidup imam Hasan Al Bana tokoh pendiri Ikhwanul muslimin yang ia kagumi.
"Assalamu alaikum" sapa yoyok
"Wa alaikum salam warahmatullahi wabarakatuh Sohib, udah halagahnya?" Tanya Kris
"Udah, kudengar kamu lagi ada masalah, wah... ada apa dengan kristianto!, kayaknya bisa nyaingin filmnya Dian Sastro deh" Goda Yoyok sayang godaannya berbuntut dengan pelemparan notes kecil meski tak tepat sasaran.
"Eiiiit buku siapa nih!"
"aduh maaf dek ga sengaja.........." kalimat kris menggantung setelah tahu pemilik suara itu
"ga apa-apa kok, ga sakit" seru yang kena timpuk, sambil mengulurkan notes kecil yang sempat mendarat di punggungnya.
"oh ya kak, eeeeehmmmmmmmmmmmm.................." ia tak menerus kan kalimatnya ragu
"Kenapa dek" tanya Yoyok
"eeeeeeeeeehmmmmmmmmmmm boleh ga ikutan ngaaaaji"
"kamu kan sudah ikut kajian keputrian yang tiap jumat itu kan?" sela Kris sewot
"kamu kenapa sih kris?" Yoyok merasa ada yang aneh dengan kris langsung bereaksi, maklum jarang banget gituloh ihwan yang satu ini ngomong ketus .
"Kamu mau ikut dek?" yoyok ganti bertanya pada gadis manis di depannya
"iya soalnya aku denger dari Reni anak mesin yang dibahas bagus-bagus" jawab icha
"emang yang hari jumat itu ga bagus?" sela Kris ga setuju
"Ya…… gimana ya…… soalnya icha pengen lebih kenal sama tuhan icha sich, kata mbak yang ngasih pengajian kita mesti kenal sama pencipta kita, icha suka malu ternyata selama ini Icha ga ngerti apa-apa"
"Kalo gitu kamu datang aja tiap sabtu jam dua ke masjid" ajak yoyok, kris jadi salah tingkah mendengarnya.
'wah gawat kalo sampe nih cewek ikutan, bisa - bisa buyar konsentrasi ku' pikir Kris.
"Kalo Sabtu ga bisa kak, kalo ikut yang hari Rabu boleh ga?" Usul Icha.
"Rabu itu khusus buat anak FOSKI" Sela Kris sebelum Yoyok menyetujuinya. Yoyok memandang dengan heran ada apa gerangan dengan sahabatnya ini.
"Maaf mas" Icha sedikit kecewa dengan jawaban cowok cute didepannya, merasa tidak ditanggapi positif ia berlalu, setelah mengucap salam perpisahan mereka meninggalkan Yoyok yang masih penuh tanda tanya. Setelah melalui proses introgasi yang memusingkan dan puaaaaaaaaaaaanjang karena si Kris lagi pusing dan bicaranya bertele-tele alias malu bo' ikhwan kok jatuh cinta pikirnya (he...he...he... ya wajar akh!). Lagi puber istilah si Yoyok.
"Jadi begitu ceritanya...." sambil manggut-manggut yoyok mulai mencerna isi kisah sedihnya ikhwan satu ini.
"Santai ajalah Kris, jangan jutek kayak gitu cinta khan memang anugerah dari Allah, ya yang sabar aja" kata Yoyok sok bijaksana
"Atau kamu dah pengen nikah?" pertanyaan Yoyok tadi hampir menyebabkan insiden pelemparan bolpoint, namun ia urungkan niatnya karena takut bolpoint semata wayangnya ngadat, sayang bo!!
Hari-hari berikutnya Kris harus membiasakan untuk sering bertatap muka dengan gadis itu karena ternyata saudara-saudara FOSKI dan Eskulnya Icha cewek yang membuat kris gelagapan itu mengadakan acara bareng. untungnya Kris udah kelas tiga jadi ga masuk daftar kepanitiaan so amannn. Namun sayang seribu sayang setelah kegiatan itu Icha malah tertarik untuk gabung sama Foski. sabar ya akh....

No comments: