Tuesday, March 31, 2009

April Fools Day


Tiap tanggal 1 April, ada saja orang—terutama anak-anak muda—yang merayakan hari tersebut dengan membuat aneka kejutan atau sesuatu keisengan. April Fools Day, demikian orang Barat menyebut hari tanggal 1 April atau lebih popular disebut sebagai 'April Mop'. Namun tahukah Anda jika perayaan tersebut sesungguhnya berasal dari sejarah pembantaian tentara Salib terhadap Muslim Spanyol yang memang didahului dengan upaya penipuan? Inilah sejarahnya yang disalin kembali sebagiannya dari buku "*Valentine Day, Natal, Happy New Year, April Mop, Halloween: So What?*" (Rizki Ridyasmara, *Pustaka Alkautsar*, 2005)

*SEJARAH APRIL MOP*

Perayaan April Mop yang selalu diakhiri dengan kegembiraan dan kepuasan itu sesungguhnya berawal dari satu tragedi besar yang sangat menyedihkan dan memilukan. April Mop atau The April's Fool Day berawal dari satu episode sejarah Muslim Spanyol di tahun 1487 atau bertepatan dengan 892 H. Sebelum sampai pada tragedi tersebut, ada baiknya menengok sejarah Spanyol dahulu ketika masih di bawah kekuasaan Islam.


Sejak dibebaskan Islam pada abad ke-8 M oleh Panglima Thariq bin Ziyad, Spanyol berangsur-angsur tumbuh menjadi satu negeri yang makmur. Pasukan Islam tidak saja berhenti di Spanyol, namun terus melakukan pembebasan di negeri-negeri sekitar menuju Perancis. Perancis Selatan dengan mudah bisa dibebaskan. Kota Carcassone, Nimes, Bordeaux, Lyon, Poitou, Tours, dan sebagainya jatuh. Walau sangat kuat, pasukan Islam masih memberikan toleransi kepada suku Goth dan Navaro di daerah sebelah Barat yang berupa pegunungan.

Islam telah menerangi Spanyol. Karena sikap para penguasa Islam begitu baik dan rendah hati, maka banyak orang-orang Spanyol yang kemudian dengan tulus dan ikhlas memeluk Islam. Muslim Spanyol bukan hanya beragama Islam, namun mereka sungguh-sungguh mempraktekkan kehidupan secara Islami. Mereka tidak hanya membaca Al-Qur'an tapi juga bertingkah laku berdasarkan Al-Qur'an. Mereka selalu berkata tidak untuk musik, bir, pergaulan bebas, dan segala hal yang dilarang Islam. Keadaan tenteram seperti itu berlangsung hampir enam abad lamanya.

Selama itu pula kaum kafir yang masih ada di sekeliling Spanyol tanpa kenal lelah terus berupaya membersihkan Islam dari Spanyol, namun mereka selalu gagal. Telah beberapa kali dicoba tapi selalu tidak berhasil. Dikirimlah sejumlah mata-mata untuk mempelajari kelemahan umat Islam di Spanyol. Akhirnya mata-mata itu menemukan cara untuk menaklukkan Islam di Spanyol, yakni pertama-tama harus melemahkan iman mereka dulu dengan jalan serangan
pemikiran dan budaya. Maka mulailah secara diam-diam mereka mengirim alkohol dan rokok secara gratis ke dalam wilayah Spanyol. Musik diperdengarkan untuk membujuk kaum mudanya agar lebih suka bernyanyi dan menari ketimbang baca Qur'an. Mereka juga mengirim sejumlah ulama palsu yang kerjanya meniup-niupkan perpecahan di dalam tubuh umat Islam Spanyol. Lama-kelamaan upaya ini membuahkan hasil.

Akhirnya Spanyol jatuh dan bisa dikuasai pasukan Salib. Penyerangan oleh pasukan Salib benar-benar dilakukan dengan kejam tanpa mengenal peri kemanusiaan. Tidak hanya pasukan Islam yang idbantai, juga penduduk sipil, wanita, anak-anak kecil, orang-orang tua, semuanya dihabisi dengan sadis. Satu persatu daerah di Spanyol jatuh, Granada adalah daerah terakhir yang ditaklukkan. Penduduk-penduduk Islam di Spanyol (juga disebut orang Moor)
terpaksa berlindung di dalam rumah untuk menyelamatkan diri. Tentara-tentara Kristen terus mengejar mereka.

Ketika jalan-jalan sudah sepi, tinggal menyisakan ribuan mayat yang bergelimpangan bermandikan genangan darah, tentara Salib mengetahui bahwa banyak Muslim Granada yang masih bersembunyi di rumah-rumah. Dengan lantang tentara Salib itu meneriakkan pengumuman, bahwa para Muslim Granada bisa keluar dari rumah dengan aman dan diperbolehkan berlayar keluar dari Spanyol dengan membawa barang-barang keperluan mereka. "Kapal-kapal yang akan membawa kalian keluar dari Spanyol sudah kami persiapkan di pelabuhan. Kami menjamin keselamatan kalian jika ingin keluar dari Spanyol, setelah ini maka
kami tidak lagi memberikan jaminan!" demikian bujuk tentara Salib Orang-orang Islam masih curiga dengan tawaran ini. Beberapa dari orang Islam diperbolehkan melihat sendiri kapal-kapal penumpang yang sudah dipersiapkan di pelabuhan. Setelah benar-benar melihat ada kapal yang sudah dipersiapkan, maka mereka segera bersiap untuk meninggalkan Granada bersama-sama menuju ke kapal-kapal tersebut. Mereka pun bersiap untuk berlayar.

Keesokan harinya, ribuan penduduk Muslim Granada yang keluar dari rumah-rumahnya dengan membawa seluruh barang-barang keperluannya beriringan jalan menuju pelabuhan. Beberapa orang Islam yang tidak mempercayai tentara Salib bertahan dan terus bersembunyi di rumah-rumahnya. Setelah ribuan umat Islam Spanyol berkumpul di pelabuhan, dengan cepat tentara Salib menggeledah rumah-rumah yang telah itinggalkan penghuninya. Lidah api terlihat menjilat-jilat angkasa ketika para tentara Salib itu membakari rumah-rumah tersebut bersama orang-orang Islam yang masih bertahan di dalamnya.

Sedang ribuan umat Islam yang tertahan di pelabuhan hanya bisa terpana ketika tentara Salib juga membakari kapal-kapal yang dikatakan akan mengangkut mereka keluar dari Spanyol. Kapal-kapal itu dengan cepat tenggelam. Ribuan umat Islam tidak bisa berbuat apa-apa karena sama sekali tidak bersenjata. Mereka juga kebanyakan terdiri dari para perempuan dan
anak-anaknya yang masih kecil-kecil. Sedang tentara Salib itu telah mengepung mereka dengan pedang terhunus.

Dengan satu teriakan dari pemimpinnya, ribuan tentara Salib itu segera membantai dan menghabisi umat Islam Spanyol tanpa perasaan belas kasihan. Jerit tangis dan takbir membahana. Dengan buas tentara Salib terus membunuhi warga sipil yang sama sekali tidak berdaya.

Seluruh Muslim Spanyol di pelabuhan itu habis dibunuh dengan kejam. Darah menggenang di mana-mana. Laut yang biru telah berubah menjadi merah kehitam-hitaman. Tragedi ini bertepatan dengan tanggal 1 April. Inilah yang kemudian diperingati oleh dunia Kristen setiap tanggal 1 April sebagai April Mop (*The Aprils Fool Day*).

Bagi umat Islam April Mop tentu merupakan tragedi yang sangat menyedihkan. Hari di mana ribuan saudara-saudaranya seiman disembelih dan dibantai oleh tentara Salib di Granada, Spanyol. Sebab itu, adalah sangat tidak pantas jika ada orang Islam yang ikut-ikutan merayakan tradisi ini. Sebab dengan ikut merayakan April Mop, sesungguhnya orang-orang Islam itu ikut bergembira dan tertawa atas tragedi tersebut. Siapa pun orang Islam yang turut merayakan April Mop, maka ia sesungguhnya tengah merayakan ulang tahun pembunuhan massal ribuan saudara-saudaranya di Granada, Spanyol, beberapa abad silam.(*rizki*)

Sumber: [2]
*http://www.eramuslim.com/berita*-april-mop-tragedi-pembantaian-umat-islam-spanyol.htm>

*http://www.eramuslim.com/berita/nas*5057-april-mop-merupakan-perayaan-pembataian-umat-islam-tak-pantas-dirayak>

Baca Selengkapnya ...

Tuesday, March 24, 2009

Di Pintu-Mu Hamba Bersujud


Robbi…
Sesungguhnya Engkau berkuasa atas tiap diri
Tidak pejabat, bawahan, atau pun seorang yang tak beruntung dalam hidup ini
Semua berada di genggaman-Mu tanpa terkecuali

Robbi…
Waktu yang lalu takkan mungkin berputar kembali
Sebagian yang sudah Engkau tetapkan telah terjadi
Namun sebagian lagi masih gaib dan tak satupun ku ketahui

Robbi…
Jika kematian itu begitu dekat
Jangan biarkan setiap sisa nafasku berada dalam murka-Mu
Apalah artinya kemewahan dunia yang ku dapat
Namun sedikitpun Engkau tak ridha kepadaku

Robbi…
Aku takut semua usahaku jadi tiada arti
Saat ku bermaksiat Engkau cabut nyawaku lalu aku mati
Sedang itu artinya aku kembali
Bukan dijalan-Mu dan membawa iman dalam diri

Robbi…
Persembahan baktiku pada-Mu begitu tak sempurna
Terlalu banyak cacat, cela, dan riya yang menggema
Jika Kau tutup semua pintu hidayah saat ini
Ke pintu siapa lagikah ku mesti meminta?

by Fakhrurrozy,
Diambil dari : blog sebuah perenungan

Baca Selengkapnya ...

Dunia Ini Milikku

Ya Allah…

Hari ini dalam sebuah bus
Aku melihat seorang gadis dengan rambut keemasan
Aku berpikir andaikan aku secantik dirinya,
Ketika hendak turun dari bus
Aku melihat dia tersaruk-saruk di antara tempat duduk
Dia hanya memiliki satu kaki dan menggunakan kruk (tongkat penyangga)
Tetapi ketika dia melihatku dia tersenyum dengan manisnya.
Ya Allah, ampuni aku ketika aku tidak bersyukur
Aku memiliki dua kaki, dunia ini adalah milikku.


Aku berhenti sejenak untuk membeli permen
Anak lelaki yang menjual permen itu sangat tampan
Aku bercakap-cakap dengannya dan dia tampak sangat bahagia
Ketika aku hendak meninggalkannya
dia berkata padaku,
"Kamu sangat ramah padaku, terima kasih.
Tidak semua orang mau berbicara denganku, karena aku buta."
Ya Allah, ampuni aku ketika aku tidak bersyukur
Aku mempunyai sepasang mata, dunia ini adalah milikku

Ketika aku berjalan di pesisir kota
Aku melihat anak lelaki kecil bermata biru
Dia berdiri dan melihat orang-orang bermain
Dia nampak murung, tidak tahu apa yang harus dilakukan.
Aku mendekatinya dan berkata,
"Mengapa kau tidak bergabung dengan anak-anak itu?"
Dia menatapku, tanpa mengucapkan sepatah kata
Baru aku sadar, dia tak dapat mendengar,
Ya Allah, ampuni aku ketika aku tidak bersyukur kepada-Mu
Aku mempunyai sepasang telinga, dunia ini adalah milikku

Dengan kedua kakiku, aku meneruskan perjalananku
Dengan kedua mataku, aku melihat kilau matahari terbenam
Dengan kedua telingaku, aku dapat mendengar apa yang aku mau
Ya Allah, ampuni aku ketika aku tidak bersyukur

Aku memiliki segalanya dalam ragaku,
Dunia ini milikku
Betul kata pepatah,
Bahwa kita tidak menyadari apa yang kita miliki
Hingga milik kita diambil oleh-Nya
Dan kita tidak menyadari apa yang pernah hilang hingga Allah memberikan hal itu pada kita.

Astaghfirullahaladzim...

kafemuslimah milis

Baca Selengkapnya ...

Tuesday, March 3, 2009

Doa Sang Jendral


Doa Sang Jendral

Pada masa perang dunia kedua, tepatnya bulan Mei Tahun 1952, seorang jenderal kenamaan, Douglas Mac Arthur, menullis sebuah puisi untuk putra tercintanya yang saat itu baru berusia 14 tahun. Puisi tersebut mencerminkan harapan seorang ayah kepada anaknya. Ia memberi sang anak puisi indah yang berjudul "Doa untuk Putraku" Inilah isi puisi tersebut:

Doa untuk Putraku
 
 
Tuhanku...

Bentuklah puteraku menjadi manusia yang cukup kuat untuk mengetahui kelemahannya. Dan, berani menghadapi dirinya sendiri saat dalam ketakutan.

Manusia yang bangga dan tabah dalam kekalahan.

Tetap Jujur dan rendah hati dalam kemenangan.

Bentuklah puteraku menjadi manusia yang berhasrat mewujudkan cita-citanya dan tidak hanya tenggelam dalam angan-angannya saja.

Seorang Putera yang sadar bahwa mengenal Engkau dan dirinya sendiri adalah landasan segala ilmu pengetahuan.

Tuhanku...

Aku mohon, janganlah pimpin puteraku di jalan yang mudah dan lunak. Namun, tuntunlah dia di jalan yang penuh hambatan dan godaan, kesulitan dan tantangan.

Biarkan puteraku belajar untuk tetap berdiri di tengah badai dan senantiasa belajar
untuk mengasihi mereka yang tidak berdaya.

Ajarilah dia berhati tulus dan bercita-cita tinggi, sanggup memimpin dirinya sendiri, sebelum mempunyai kesempatan untuk memimpin orang lain.



Berikanlah hamba seorang putra yang mengerti makna tawa ceria tanpa melupakan makna tangis duka.

Putera yang berhasrat untuk menggapai masa depan yang cerah

namun tak pernah melupakan masa lampau.

Dan, setelah semua menjadi miliknya...

Berikan dia cukup rasa humor sehingga ia dapat bersikap sungguh-sungguh
namun tetap mampu menikmati hidupnya.



Tuhanku...

Berilah ia kerendahan hati...

Agar ia ingat akan kesederhanaan dan keagungan yang hakiki...

Pada sumber kearifan, kelemahlembutan, dan kekuatan yang sempurna...

Dan, pada akhirnya bila semua itu terwujud, hamba, ayahnya, dengan berani berkata "hidupku tidaklah sia-sia"




Pembaca yang budiman,
Puisi yang ditulis oleh Jenderal Douglas MacArthur tersebut merupakan sebuah puisi yang luar biasa. Puisi itu adalah sebuah cermin seorang ayah yang mengharapkan anaknya kelak mampu menjadi manusia yang ber-Tuhan sekaligus mampu menjadi manusia yang tegar, tidak cengeng, tidak manja, dan bertanggung jawab atas kehidupannya sendiri.

Seperti contoh sepenggal puisi di atas yg berbunyi: "Janganlah pimpin puteraku di jalan yang mudah dan lunak, tuntunlah dia di jalan yang penuh hambatan dan godaan, kesulitan dan tantangan." Puisi ini menunjukkan bahwa sang jenderal sadar tidak ada jalan yang rata untuk kehidupan sukses yang berkualitas.

Seperti kata mutiara yang tidak bosan saya ucapkan: "Kalau Anda lunak pada diri sendiri, kehidupan akan keras terhadap Anda. Namun, kalau Anda keras pada diri sendiri, maka kehidupan akan lunak terhadap Anda."

Untuk itu, jangan kompromi atau lunak pada sikap kita yang destruktif, merusak, dan cenderung melemahkan. Maka, senantiasalah belajar bersikap tegas dan keras dalam membangun karakter yang konstruktif, membangun, demi menciptakan kehidupan sukses yang gemilang, hidup penuh kebahagiaan!!


Selamat berjuang!!!

Salam sukses luar biasa!!!
Andrie Wongso

Baca Selengkapnya ...

hidup bukanlah sebuah VCD PLAYER


Seorang pria membawa pulang truk baru kebanggaannya,kemudian ia meninggalkan truk tersebut sejenak untuk melakukan kegiatan lain.

Anak lelakinya yang berumur 3 tahun sangat gembira melihat ada truk baru, ia memukul-mukulkan palu ke truk baru tersebut. Akibatnya truk baru tersebut penyok dan catnya tergores.

Pria tersebut berlari menghampiri anaknya dan memukulnya, memukul tangan anaknya dengan palu sebagai hukuman. Setelah sang ayah tenang kembali, dia segera membawa anaknya ke rumah sakit.

Walaupun dokter telah mencoba segala usaha untuk menyelamatkan jari-jari anak yang
hancur tersebut, tetapi ia tetap gagal. Akhirnya dokter memutuskan untuk melakukan amputasi semua jari pada kedua tangan anak kecil tersebut.

Ketika anak kecil itu sadar dari operasi amputasi dan jarinya telah tidak ada dan dibungkus perban, dengan polos ia berkata,"Papa, aku minta maaf tentang trukmu."
Kemudian, ia bertanya, "tetapi kapan jari- jariku akan tumbuh kembali?"

Ayahnya pulang ke rumah dan melakukan bunuh diri. Renungkan cerita di atas!
Berpikirlah dahulu sebelum kau kehilangan kesabaran kepada seseorang yang
kau cintai.

Truk dapat diperbaiki. Tulang yang hancur dan hati yang disakiti seringkali tidak dapat
diperbaiki.

Terlalu sering kita gagal untuk membedakan antara orang dan perbuatannya,
kita seringkali lupa bahwa mengampuni lebih besar daripada membalas
dendam.

Orang dapat berbuat salah. Tetapi, tindakan yang kita ambil dalam kemarahan akan menghantui kita selamanya.


Tahan, tunda dan pikirkan sebelum mengambil tindakan. Mengampuni dan melupakan, mengasihi satu dengan lainnya.

Ingatlah, jika kau menghakimi orang, kau tidak akan ada waktu untuk mencintainya waktu tidak dapat kembali....

hidup bukanlah sebuah VCD PLAYER, yang dapat di backward dan Forward.....

HIDUP hanya ada tombol PLAY dan STOP saja....

jangan sampai kita melakukan kesalahan yang dapat membayangi kehidupan kita
kelak......

yang menjadi sebuah inti hidup adalah "HATI" hati yang dihiasi belas kasih dan cinta kasih.....
CINTA KASIH merupakan nafas kehidupan kita yang sesungguhnya. ........

Tersentuhkah hati anda?
klo YA, artinya anda masih mempunyai HATI

Baca Selengkapnya ...

Pelajaran Dari Sebuah Guci




Dalam hidup, ada saat dimana kita akan berhadapan dengan banyak hal yang tidak sesuai dengan keinginan. Tidak selamanya jalanan yang kita lalui tampak lurus tanpa lubang dan kelok. Selalu saja ada ujian yang singgah, sebagai bagian yang sejatinya dapat mendewasakan diri kita dalam menapaki langkah-langkah hidup yang terus kita ayun. Kita bisa mengambil pelajaran dari kisah sebuah guci yang cantik yang terpajang di sudut ruangan. Si guci pada awalnya tidaklah tampak cantik seperti yang kita lihat menghiasi sudut ruang tamu di rumah kita.
Dia sebelumnya hanyalah merupakan sebongkah tanah liat yang di bentuk dari beberapa proses “menyakitkan”. Kenapa “menyakitkan”? Bayangkan saja, dalam proses awal pembuatannya, si guci telah beberapa kali mengalami tempaan yang keras. Dihempas diatas permukaan landasan cetakan yang berputar, dipukul-pukul badannya, lalu dibuat berdiri dengan cara ditarik ke sisi atas sesuai keinginan sang pengrajin.
Tak lupa, badan si guci pun diguyur dengan air. Untuk sesaat, sang pengrajin memandangi dengan seksama bentuk si guci apakah bentuknya sudah sempurna atau belum. Jika belum, si guci pun kembali dibuat sakit dan menderita karena tubuhnya dipukul-pukul dan diremas kembali ke bentuk semula, berupa onggokan tanah liat. Namun, jika bentuknya telah sesuai dengan keinginan sang pengrajin, si guci pun bisa bernafas lega sesaat namun akan segera menuju ke fase “menyakitkan” berikutnya, dijemur dibawah terik matahari agar tubuh si guci bisa segera kering.
Ujian bagi si guci pun tidak selesai sampai disitu. Setelah kering, si guci pun dibawa ke sebuah tempat yang lebih panas dan menyayat, berupa tempat pembakaran terakhir. Bisa kita bayangkan, bagaimana panasnya api. Jangankan terjilat olehnya, mendekat saja dalam liukan nyalanya kita sudah merasa kepanasan. Tapi itulah tahap menyakitkan terakhir yang dirasakan oleh si guci sebelum akhirnya ia dihias dengan warna warni yang indah, yang membuatnya menjadi kelihatan menarik dipandang mata dan menawan hati saat dipajang, yang kemudian menghias sudut ruang tamu rumah kita.
Saudaraku,
Keceriaan itu kadangkala akan ditemani oleh kekecewaan. Tawa yang riang, tidak akan terasa lengkap tanpa dihiasi oleh air mata kesedihan. Seiring bertambahnya usia dan berkurangnya jatah umur kita, ujian akan selalu hadir dalam kehidupan. Walau demikian, tetaplah tersenyum sebagai langkah untuk sedikit meringankan beban di hati kita. Karena dengan begitu, kita telah berusaha untuk membuka satu pintu kebahagiaan. Tetaplah tegar dalam rasa keimanan dan kehambaan kepada-Nya dan lanjutkan berdo’a, semoga kekuatan dan ridho-Nya senantiasa meliputi diri dan hati agar terjauh dari rasa putus asa akan curahan rahmat-Nya.
Tidaklah ujian itu melebihi kapasitas diri kita sebagai insan yang mengaku beriman dan cinta kepada-Nya. Dan sesungguhnya, sesudah kesulitan itu akan ada kemudahan. Sesunggunya sesungguhnya sesudah kesulitan itu akan ada kemudahan.
Semoga setiap ujian yang hadir dalam hidup kita, semakin menambah rasa keimanan dan penghambaan kepada-Nya, menambah rasa syukur dan usaha untuk semakin mengenal-Nya, mematangkan diri dan jiwa menjadi lebih baik dalam mengarungi samudera kehidupan, sebagaimana kisah perjalanan diri sebuah guci di atas.
Semoga setiap ujian yang hadir, merupakan sebuah bentuk pembersihan diri kita dari dosa-dosa yang pernah kita lakukan, supaya kelak menjadi hamba yang kembali dalam pangkuan ridho-Nya dan untuk kembali menyadarkan diri kita akan ke-Maha Besaran Allah SWT, dimana sesungguhnya hanya Dia-lah satu-satunya tempat bergantung semua makhluk.
Wallahu a’lam
Diambil dari : blog sebuah perenungan

Baca Selengkapnya ...