Postingan dari seorang teman – Hastin
Awal bulan ini, saya ditugaskan menuliskan sebuah laporan kecil mengenai film ini dan mengirimkannya ke seluruh perwakilan. Pesan yang ingin disampaikan adalah bagi umat Islam jangan menjadikan film ini sebagai kibaran bendera merah dari umat beragama kristen. karena, Wilders adalah seorang atheis. Dia menyerang umat beragama apapun.
Seorang teman yang sedang belajar di Inggris Raya sana mengirimkan link ke tulisan wilders "I don't hate Muslims, I hate Islam." Membacanya saya tertawa keras Saya menertawai ke-idiotan Wilders. Bagaimana dia bisa mengatakan 'saya suka keju; tapi saya membenci susu'? Islam-lah yang membentuk muslim, seperti susu yang membentuk cream keju. Saya tidak habis pikir. setelah membaca tulisannya itu, saya mengoogle-nya. Dari sana saya temukan beribu tulisan mengenai laki-laki berambut dibleeched ini. Dia adalah seorang pembenci agama! Entah trauma macam apa yang membentuknya hingga menjadi seorang yang seperti ini.
Dari hasil googled saya pula inilah, saya menemukan nama seperti Hirsi Ali - perempuan yang dulunya beragama Islam, namun karena kecewa -kecewa akan keadaan negaranya, saya pikir, yang memperlakukan perempuan secara tidak adil- dia kini mengaku sebagai atheis juga.
Jumat lalu, film itu beredar. Karena teknologi sekarang,orang di ujung dunia macam saya pun bisa mendapatkannya dengan mudah.Sebuah film bodoh saya pikir. Dari judulnya pun, Wilders sudah memproklamasikan bahwa filmnya ini adalah Fitnah. Bukan beneran. Walaupun mengutip Qur'an sepotong-sepotong, film ini benar-benar fitnah. Tapi, masalah akan timbul bila film ini dilihat oleh orang-orang yang tak berilmu, berakal dan bernurani (well, banyak kan orang-orang seperti ini di dunia?). Film ini benar-benar provokatif. Di dalamnya digambarkan, betapa para imam menghembuskan api-api permusuhan yang membakar umat untuk membunuhi Yahudi dan orang-orang Kristen, dan dibumbui pula oleh ayat-ayat Al Qur'an yang dikutip secara asal oleh si Wilders. Untuk menambahkan keseraman doktrin Islam dari Al Qur'an ini, dalam film tersebut seorang anak berusia 3.5 tahun, berkerudung putih, ditanya "siapa itu yahudi?" dengan polosnya si gadis cilik itu menjawab "monyet dan... (saya lupa)". Dari mana kata-kata itu, tanya si pewawancara lagi. "dari Al qur'an," jawabnya.
Kita diajak untuk mengamini betapa kejam ajaran Al qur'an dan Islam itu. Bahkan seorang batita pun sudah mengerti apa itu perang melawan Yahudi dan Kristen. Dari kata 'monyet' itu, sudah ditanamkan kebencian terhadap Yahudi dan Kristen.
Bumbu-bumbunya bukan itu saja; Wilders memasukkan dokumentasi 9/11, Bom Madrid, Bom London, grafik pertumbuhan umat Muslim di Belanda dan Eropa. Di akhir film dia mengajak penonton untuk membayangkan masa depan Belanda jika Islam berjaya. Perempuan ber-burqa, gay dilarang, dan sebagainya. Suara Mushaf Al Qur'an dirobek pun ia katakan sebagai "ini hanya suara buku dirobek."
Hentikan Islamisasi, begitu pesan di penutup film. Saya sedih dan marah tentu saja. Tapi, percaya atau tidak saya lebih banyak menertawakan ketololan Wilders. Saya jadi jatuh kasihan kepadanya. Melihat fotonya, saya lihat sorot mata yang tak tahu hendak kemana.Sorot mata yang menafikan kebenaran. sorot mata takut (dispite his act).
Wilders mencari sensasi demi ketenarannya dan keabadian kekuasaan di kursi parlemen. Ia mencari tiap jalan demi ambisinya ini. isu islamlah yang ia pilih. karena isu ini benar-benar seksi. lain halnya kalau ia memilih yahudi (karena ia pernah menggunakan isu ini tapi gagal). Islam sedang menjadi primadona, main topic of the earth. dia melihat peluang ini. Saya berpikir, tidaklah perlu kita membalasnya dan menyerang balik. wilders akan menang dan keinginannya akan tercapai 'bahwa islam memang benar agama yang biadab.' Saya teringat Rasulullah, saya bahkan bertanya apa yang Rasulullah akan perbuat jikalau Beliau menghadapi masalah seperti ini? beliau tidak pernah menggubris hinaan, cacian makian. Bahkan ketika beliau dilempari kotoran. Beliau tidak pernah membalasnya dengan melabrak si pelempar kotoran. Kenapa kita, ga meniru seperti itu? Biarkan saja Wilders dengan Fitna-nya. Biar saja dia berbusa-busa menghina Islam, tooh ISLAM ga akan bangkrut gara-gara seorang WIlders. Yang bisa membuat ISLAM jatuh, ya penganutnya sendiri, kalau kita berbuat anarki. Jangan terprovokasi oleh orang-orang idiot macam itu. kita umat yang berbudaya.
(taken from kafemuslimah mailing list)
Monday, April 7, 2008
FITNA
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment