Seringkali kita mendengarkan suara, seperti suara kendaraan bermotor, suara kereta, juga suara kekasih yang terdengar merdu namun berbeda dengan suara dari jiwa yang masih suci yaitu suara anak-anak kita yang mampu menggetarkan jiwa. Suara tangisnya, suara tawanya bahkan teriakan-teriakannya seolah mampu membelah bumi.
Kisah Rasulullah SAW, ketika Nabi di Thaif, sekelompok anak anak kecil dan juga orang dewasa berlomba menimpuki Nabi dengan batu dan kotoran unta, Fathimah yang masih sangat belia tampil dengan perangai seorang ibu yang cemas dengan putranya.
Dibersihkan kotoran dan darah yang berada pada pada wajah ayahnya. Air mata Nabi tak mampu beliau sembunyikan ketika melihat putri tercintanya. Seorang anak yang sepatutnya sedang asyik bermain dengan teman seusianya sekarang justru berada dipangkuan ayahnya, menghalangi siapapun yang akan melukai ayahnya. Fathimahpun menangis, dengan suara bergetar penuh keharuan nabi menyeka tiap butiran air mata yang mengalir di pipi mungil putrinya sambil berkata, ' habibati Fathimah la tabki',' belahan jiwaku Fathimah janganlah engkau menangis'.
Begitulah ucapan Nabi ketika tangan suci putrinya menyeka darah yang mengalir dikeningnya. Ummu Abiha, ibu dari ayahnya adalah gelar yang Rasulullah peruntukkan kepada putrinya. Satu satunya gelar yang belum pernah ada dalam sejarah kecuali untuk Fathimah Azzahra as. Duka dan kesedihan selalu mengiringi kehidupan keluarga nabi, akan tetapi Fathimah senantiasa menyembunyikan kedukaannya selama sang ayah berada disampingnya. Kecintaan assayyidah Fathimah begitu tinggi terhadap ayahnya dan begitu pula Rasul SAW kepada putrinya hingga beliau bersabda, "Fathimah adalah belahan jiwaku, siapapun yang mencintai Fathimah berarti dia mencintaiku. "
Suara-suara indah yang mampu menggetarkan jiwa hanya mampu ditangkap oleh hati yang jernih, yaitu hati seorang ayah dan seorang ibu dengan tulus mencintai anak-anaknya sepenuh hati yang menjadikan rumah seindah surga.
"Sebuah Email dari ukhti Yanti Azzahra ^_^"
Friday, February 15, 2008
Suara Yang Menggetarkan Jiwa
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment