Setiap hari saat aku terbangun
Pikiranku langsung bekerja
Betapa banyak yang harus aku lakukan hari ini
Jadi aku menyelesaikan shalat Subuhku tergesa-gesa
Tiada waktu untuk berdoa
Apalagi untuk mengagungkan Asma-Nya
Untukku, shalat begitu sudah biasa
Sejak aku memulai membangun karier
Demi menjamin masa depanku
Setibanya aku di rumah
Adalah waktu untuk bersantai
Dan berbincang di telepon dengan kawan
Tiada waktu untuk membaca Al Qur’an
Apalagi ada internet, kesukaanku
Jadi untuk menjaga imanku
Aku betul-betul tiada waktu
Untuk mengunjungi temanku yang sakit
Atau aktif di panti asuhan dan panti jompo
Terlalu sukar untukku
Karena aku selalu kesulitan
Untuk membagi waktuku
Aku pun tiada waktu untuk berdiskusi tentang Islam
Meski aku tahu, hal itu sangat diperlukan
Untuk shalat sunah pun sulit untukku
Semua itu membuat imanku jatuh
Sibuk disini dan disana
Tak ada waktu, itulah sebabnya
Aku belajar agama sesekali saja
Sekali lagi, tak ada waktu, itulah sebabnya
Hingga suatu hari Tuhanku memanggilku
Dan aku diberi sebuah buku
Tentang perjalanan hidupku
Tiba-tiba aku merasa menyesal
Mengapa aku tidak banyak menunaikan shalat
Untuk bersyukur dan melakukan kebaikan
Serta menyempatkan baca Al Qur’an
Hari pembalasan, aku betul-betul gelisah
Aku menyesal tetapi sudah terlambat
Surgaku bergantung pada kebaikanku
Dan sekarang ini, kebaikanku belum cukup
Juga shalatku
Malaikat Kanan membuka buku hidupku
Kemudian dia berseru,
Wahai pemuda muslim,
Engkaulah yang selalu berkata
Bahwa dirimu sangat sibuk adanya
Sehingga tiada waktu untuk mengisi buku amal baikmu
Tahukah engkau bahwa imanmu telah runtuh ?
Buku amal baikmu terlalu sedikit isinya
Untuk masuk ke dalam Surga
Mataku langsung memerah dan berkaca-kaca
Malaikat Kanan itu berseru lagi,
Karena aku tahu, tempatmu dimana...
Taken from "milis kafemuslimah"
Wednesday, January 30, 2008
Aku terlalu SIBUK
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment