Karena telah menolong Chagum sang pangeran kedua, Balsa harus berhadapan dengan sang permaisuri. Ia pun harus memilih mati saat itu juga atau menyelamatkan pangeran dan menerima imbalan besar, namun menerima pekerjaan itu sama artinya dengan kematian yang tertunda.
Saat itu juga ia harus merencanakan pelarian sang pangeran, dengan bantuan sang permaisuri mereka kabur dari istana melalui terowongan air. Sejak keluar dari istana Balsa menekankan pada sang pangeran bahwa ia bukan lagi seorang anggota keluarga kerajaan, ia adalah anak biasa.