Wednesday, February 27, 2008

ga ada judul

Rabbi...
Hatiku mengeras dan Otakku Buntu...
Hanya Ampunan dari Mu harapanku...
tubuhku serasa gemetar, telapak tangan ku sedingin es, akupun merasakan hawa dingin merasuk menusuk tulangku saat aku mendengar berita itu, sepertinya luka itu cukup dalam melukai ku. bukan berita buruk yang ku dengar, malah berita yang cukup menggembirakan buat ku.
namun tetap saja setiap kali aku mengingat tentang itu seolah ada belati tajam menusuk dadaku... luka ini seolah terkoyak setiap kali ku ingat semuanya, semua seakan semakin segar dalam ingatanku... semakin jelas
mungkin banyak kenangan menyenangkan namun semuanya berakhir sangat menyakitkan, sangat menyakitkan!!
Rabbi....
Amunilah hamba yang begitu sulit merelakan semua yang telah terjadi...

Baca Selengkapnya ...

KEZALIMAN DI BALIK


KEZALIMAN DI BALIK
DERITA KORBAN LUMPUR LAPINDO
Buletin Al-Islam Edisi  394


       Sudah hampir dua tahun kondisi warga yang menjadi korban banjir lumpur
Lapindo di Sidoarjo semakin terjepit, sementara kebijakan Pemerintah
maupun DPR cenderung berpihak kepada Lapindo Brantas Inc. Sebagaimana
dilaporkan Republika (17/2), Tim Pengawas Penanggulangan Lumpur Sidoarjo
(TP2LS)-DPR RI sepakat menyatakan bahwa semburan lumpur di Sidoarjo
merupakan bencana alam atau biasa disebut dengan gunung lumpur (mud
vulcano), dan bukan akibat kelalaian Lapindo.

Kesimpulan ini bertolak belakang dengan kesimpulan pengadilan dan pakar
pertambangan dari perguruan tinggi ternama di Indonesia maupun di luar
negeri. Menurut Walhi, Kersam Sumanta, mantan
Direktorat Eksplorasi dan Produksi BPPKA-Pertamina yang juga mantan
anggota Tim Nasional Penanggulangan Lumpur Lapindo, menyatakan bahwa ada
unsur kekeliruan manusia yang menyimpang dari standar operasional teknik
pengeboran hingga mengakibatkan terjadinya semburan. Mantan Ketua Ikatan
Ahli Geologi Indonesia Andang Bachtiar, Senin (18/2) di Malang, juga
menegaskan bahwa semburan lumpur panas di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur,
adalah akibat kelalaian Lapindo Brantas Inc. Ia menolak peristiwa itu
disebut sebagai bencana alam.

Kesimpulan TP2LS–DPR RI tersebut jelas akan semakin 'mengamankan' tanggung
jawab Lapindo.


Kezaliman Luar Biasa


Sejak pertama kali meluap, 29 Mei 2006, banjir Lapindo telah menimbulkan
kerusakan yang sangat parah. Menurut berbagai sumber data di lapangan,
sampai saat ini jumlah bangunan yang terendam meliputi 10.426 tempat
tinggal, 33 sekolah, dan 31 pabrik. Lahan sawah yang diperuntukkan tebu
yang terendam mencapai 64,02 ha dan sawah untuk tanaman padi yang terendam
mencapai 482,65 ha. Banjir lumpur ini telah mengakibatkan ratusan ribu
warga kehilangan mata pencahariannya dan ketidakjelasan nasibnya.

Anehnya, penanganan terhadap hal tersebut, baik dari Pemerintah maupun
DPR, cenderung mengabaikan kepentingan korban. Hal ini dapat dilihat dari
beberapa kebijakan berikut: Pertama, penanganan Pemerintah terhadap korban
lumpur Lapindo diatur melalui Peraturan Presiden (Perpres) No. 14 tahun
2007 tentang Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS). Perpres ini
lebih berpihak kepada Lapindo. Misalnya, Perpres ini telah membatasi
kewajiban Lapindo hanya mencakup Peta Terdampak sesuai dengan kondisi pada
tahun 2007. Padahal areal yang terendam banjir lumpur tersebut terus
meluas hingga saat ini. Akibatnya, berdasarkan Perpres ini, Lapindo hanya
bertanggung jawab terhadap sekitar 22.301 jiwa dari 4 desa/kelurahan yang
termasuk dalam Peta Terdampak. Adapun lebih dari 40 ribu jiwa yang lahan
dan tempat tinggalnya terendam lumpur dianggap di luar tanggung jawab
Lapindo karena berada di luar areal Peta Terdampak.

Perpres tersebut juga telah menetapkan pembayaran ganti rugi melalui
mekanisme jual-beli kepada korban dilakukan secara bertahap, yaitu sebesar
20% dibayarkan di muka dan sisanya yang 80% akan dibayarkan kurang lebih
setelah dua tahun. Sampai saat ini masih belum jelas pembayaran sisanya
tersebut. Perpres itu juga telah mengubah kewajiban Lapindo memberikan
ganti rugi kepada korban menjadi masalah keperdataan jual-beli tanah
dengan harga yang sudah ditentukan oleh Lapindo.

Warga korban pada Januari 2008 telah mengajukan uji material Perpres No.
14 Tahun 2007 tersebut kepada Mahkamah Agung (MA). Intinya, mereka meminta
Perpres itu dibatalkan karena pembayaran ganti rugi yang diberikan kepada
para korban menggunakan proses jual-beli secara tidak tunai. Cara tersebut
dinilai sama sekali tidak mendahulukan kepentingan para korban dan justru
menguntungkan Lapindo. Namun, MA sejalan dengan Pemerintah dalam menjaga
kepentingan Lapindo; MA menolak pengajuan tersebut.

Kedua, pihak DPR yang seharusnya menjadi pembela rakyat yang menjadi
korban tersebut juga tidak bisa diharapkan. Sejak awal tahun 2007 DPR
telah mengancam akan melakukan hak interpelasi kepada Pemerintah terkait
dengan pola penanganan lumpur Lapindo. Namun, hingga saat ini isu
interpelasi itu faktanya hanya menjadi 'jualan' politik, tidak benar-benar
untuk membela kepentingan rakyat. Buktinya, minggu lalu TP2LS-DPR RI
menyatakan bahwa semburan lumpur tersebut dianggap sebagai akibat bencana
alam, bukan karena kelalaian Lapindo.

Kelihatannya TP2LS yang dibentuk oleh DPR tersebut memang 'bekerja' untuk
Lapindo, bukan untuk menolong rakyat lemah yang menjadi korban. Buktinya,
laporan TP2LS ini sama persis dengan iklan yang diterbitkan oleh Lapindo
Brantas Inc. di berbagai media massa. Dalam iklan bertajuk, "Meneropong
Bencana Lumpur di Sidoarjo" (Republika, 27/11/2007), Lapindo Brantas Inc.
mencoba mencari-cari keterkaitan antara gempa Yogyakarta dan awal
munculnya semburan lumpur panas. Dengan meminjam pernyataan dari beberapa
pakar perguruan tinggi, Lapindo Brantas Inc. menyebut semburan lumpur
panas yang terjadi di Sidoarjo adalah proses dari apa yang dinamakan mud
vulcano.

Kesimpulan TP2LS–DPR memang wajar senada dengan iklan Lapindo Brantas Inc.
tersebut. Sebab, dalam TP2LS itu DPR mengirim dua orang ahli yang berasal
dari pihak Lapindo. Kedua ahli tersebut jelas akan mengatakan bahwa itu
merupakan peristiwa alam yang bukan disebabkan karena salah pengeboran.
Padahal seorang ilmuwan dari Jepang, Prof. Mori, menunjukkan bahwa posisi
lumpur Lapindo di Sidoarjo ternyata berada jauh di luar pusat gempa yang
terjadi di Yogyakarta. Intinya, getaran yang sampai ke Sidoarjo tidak
cukup kuat untuk dapat menimbulkan aktivitas gunung api lumpur. Anehnya,
TP2LS–DPR hanya mengambil pendapat dari sejumlah pakar yang sependapat
bahwa semburan lumpur Lapindo adalah bencana alam, dan cenderung
mengabaikan pendapat pakar lain yang menyatakan sebaliknya.

Inilah fakta betapa Pemerintah dan DPR sebenarnya memang berpihak kepada
Lapindo Brantas Inc. daripada mempedulikan penderitaan massal yang menimpa
rakyat yang menjadi korban itu. Tentu ini semakin menguatkan dugaan bahwa
politik dan ekonomi yang berjalan saat ini sebenarnya dikendalikan oleh
para kapitalis pemilik modal. Adapun pihak Pemerintah, DPR dan bahkan
Lembaga Peradilan lebih berfungsi sebagai penguat kepentingan para
kapitalis tersebut. Ini jelas sebuah kezaliman yang luar biasa.


Sistem Islam Menghapus Kezaliman


Secara fitrah, setiap manusia mendambakan keadilan dan membenci kezaliman.
Karena itu, Islam sangat tegas mengharamkan tindakan zalim, khususnya
kezaliman penguasa yang telah mengemban amanat untuk melindungi dan
mengayomi rakyatnya. Secara khusus Rasulullah telah berdoa kepada Allah
SWT agar membalas para penguasa yang berlaku zalim terhadap rakyatnya:


"Ya Allah, siapa saja yang telah diangkat untuk mengurus urusan umatku,
kemudian dia mempersulitnya, maka persulitlah dia. " (HR. Muslim)


Imam an-Nawawi dalam Syarh Shahîh Muslim, ketika menjelaskan hadis ini,
mengatakan, doa Rasul saw. ini merupakan larangan yang paling hebat atas
tindakan menimpakan kesulitan terhadap rakyat. Doa ini sekaligus merupakan
dorongan yang paling besar kepada penguasa agar selalu bersikap lembut dan
adil kepada mereka. Banyak hadis yang menyatakan hal serupa.

Berbagai kezaliman yang menimpa rakyat dalam aspek ekonomi, politik,
pendidikan, sosial, dan sebagainya saat ini pada dasarnya bukan sekadar
karena tindakan individual penguasa, namun lebih karena sistem
Kapitalisme-sekular yang memang berkarakter zalim, yang saat ini
diterapkan. Artinya, kezaliman yang dirasakan rakyat lebih karena
kezaliman sistem, bukan sekadar kezaliman individual penguasa. Karena itu,
siapapun yang menjadi penguasa dalam sistem yang zalim seperti ini pasti
akan bertindak zalim.

Allah SWT telah mengaitkan kezaliman dengan hukum (sistem) yang dipakai
oleh penguasa dalam memerintah rakyatnya. Allah SWT, misalnya, berfirman:


Siapa saja yang tidak memutuskan perkara menurut apa (wahyu) yang Allah
turunkan, mereka itu adalah orang-orang zalim. (QS al-Maidah [5]: 45).


Pada surah yang sama (al-Maidah) ayat 44 dan 47, Allah SWT juga memvonis
kafir dan fasik jika penguasa tidak memutuskan perkara menurut wahyu
Allah. Menurut Ikrimah, ayat tersebut mengandung pengertian bahwa siapa
saja yang berhukum dengan selain hukum Allah dengan penuh kesadaran adalah
kafir. Namun, jika ia tetap mengakui hukum Allah tetapi dalam praktiknya
ia tidak melaksanakannya, ia terkategori zalim dan fasik (Lihat:
Al-Baghawi, Ma'âlim at-Tanzîl, I/210).

Jadi, ketidakadilan yang dirasakan masyarakat saat ini, termasuk para
korban banjir Lapindo, sesungguhnya merupakan dampak dari kezaliman
sistem kapitalis-sekular yang diterapkan di negeri ini; sekaligus akibat
ditinggalkannya  sistem hukum Islam yang adil yang telah Allah turunkan.

Karena itu, sudah saatnya kita membuang  sistem Kapitalisme-sekular dari
kancah kehidupan. Agenda umat Islam ke depan adalah membangun tegaknya
sistem hukum Islam, yang pasti menjamin keadilan karena datang dari Zat
Yang Mahaadil.
Tegaknya sistem Islam merupakan satu-satunya jalan untuk menghapus
kezaliman sistem kapitalis-sekular yang terbukti menyengsarakan umat
manusia di berbagai belahan bumi. Hanya dengan itulah keadilan dan
kemakmuran akan dapat diraih. Allah SWT berfirman:


Apakah hukum Jahiliah yang kalian kehendaki? Siapakah yang lebih baik
hukumnya daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin? (QS al-Maidah
[5]: 50). []

</span>

Baca Selengkapnya ...

Tuesday, February 26, 2008

Ingin Mendapat Hikmah?

Nadirsyah Hosen

Hikmah adalah harta umat Islam yang hilang. Kita dianjurkan mencari hikmah oleh Rasul yang mulia, Muhammad saw. Kita dianjurkan pula untuk mengambil hikmah dari manapun. Begitu pentingnya anjuran untuk mencari hikmah, sampai-sampai Imam Ali bin Abi Thalib mengatakan, "Jikalau hikmah itu ada di dalam gunung, niscaya akan aku goncangkan gunung itu!"

Bagaimana caranya untuk mendapat hikmah? Mari kita buka al-Qur'an. QS al-Baqarah ayat 261 sampai dengan ayat 268 berbicara tentang infak dan sedekah.Pada ayat 269 tiba-tiba Allah mengalihkan topik pembicaraan ke hal lain. Ayat 270 sampai dengan 274 pada surat yang sama kembali berbicara tentang sedekah dan infak.

Menurut hemat saya, tentu ada rahasia tersendiri ketika Alah tiba-tiba mengalihkan topik pembicaraan. Inilah ayat 269 itu: "Allah menganugerahkan al-hikmah kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan barangsiapa yang dianugerahi al-hikmah itu, ia benar-benar telah dianugerahi karunia yang banyak. Dan hanya orang-orang yang berakallah yang dapat mengambil pelajaran (dari firman Allah)."

Ternyata, di antara kumpulan ayat mengenai sedekah dan infak, Allah cantumkan ayat tentang hikmah. Ini berarti, wa Allahu a'lam, berinfak dan bersedekah menjadi kriteria penting jika kita ingin meraih hikmah.

Rupanya untuk mencari "harta" (baca: hikmah) umat Islam yang hilang itu, umat Islam dianjurkan untuk menyedekahkan hartanya terlebih dahulu.

Jangan-jangan anda tak perlu mengguncang gunung untuk mencari hikmah. Hikmah di masa sekarang bukan bersembunyi di dalam gunung.. Ia hadir di sekeliling kita. Ia hadir pada tangan yang menengadah meminta belas kasih, ia muncul di wajah-wajah nestapa akibat menahan lapar, ia hinggap di rumah-rumah yang pemiliknya baru saja di PHK, ia hadir dalam senyum penghuni panti asuhan. Ia mengalir bersama derasnya aliran air mata mereka yang tidur di bawah kolong jembatan. Berikan sedikit harta kita (yang sebenarnya merupakan hak mereka), insya Allah akan anda temukan hikmah. Bila anda sudah temukan hikmah itu, maka sesuai QS 2: 269, anda telah mendapat karunia yang banyak dari sisi Allah swt.

Armidale, 14 Juli 1998

Help file produced by WebTwin (www.webtwin.com) HTML->WinHelp converter. This text does not appear in the registered version.

Baca Selengkapnya ...

Insya Allah

Nadirsyah Hosen

Beberapa penduduk Mekkah datang ke Nabi Muhammad saw. bertanya tentang ruh, kisah ashabul kahfi dan kisah Dzulqarnain. Nabi menjawab, "Datanglah besok pagi kepadaku agar aku ceritakan." Keesokan harinya wahyu tidak datang menemui Nabi, sehingga Nabi gagal menjawab hal-hal yang ditanyakan. Tentu saja "kegagalan" ini menjadi cemoohan kaum kafir.

Saat itulah turun ayat menegur Nabi, "Dan janganlah kamu mengatakan terhadap sesuatu: "Sesungguhnya aku akan mengerjakan itu besok pagi, kecuali (dengan menyebut): "Insya Allah". Dan ingatlah kepada Tuhan-Mu jika kamu lupa dan katakanlah "Mudah-mudahan Tuhanku akan memberiku petunjuk kepada yang lebih dekat kebenarannya daripada ini." (QS 18: 24)

Kata "Insya Allah" berarti "jika Allah menghendaki". Ini menunjukkan bahwa kita tidak tahu sedetik ke depan apa yang terjadi dengan kita. Kedua, hal ini juga menunjukkan bahwa manusia punya rencana, Allah punya kuasa. Dengan demikian, kata "insya Allah" menunjukkan kerendahan hati seorang hamba sekaligus kesadaran akan kekuasaan ilahi.

Dari kisah di atas kita tahu bahkan Nabi pun mendapat teguran ketika alpa mengucapkan insya Allah.

Sayang, sebagian diantara kita sering melupakan peranan dan kekuasaan Allah ketika hendak berencana atau mengerjakan sesuatu. Sebagian diantara kita malah secara keliru mengamalkan kata "insya Allah" sebagai cara untuk tidak mengerjakan sesuatu. Ketika kita diundang, kita menjawab dengan kata "Insya Allah" bukan dengan keyakinan bahwa Allah yang punya kuasa tetapi sebagai cara berbasa-basi untuk tidak memenuhi undangan tersebut. Kita rupanya berkelit dan berlindung dengan kata "Insya Allah". Begitu pula halnya ketika kita berjanji, sering kali kata "insya Allah" keluar begitu saja sebagai alat basa-basi pergaulan.

Yang benar adalah, ketika kita diundang atau berjanji pada orang lain, kita ucapkan "insya Allah", lalu kita berusaha memenuhi undangan ataupun janji itu. Bila tiba-tiba datang halangan seperti sakit, hujan, dan lainnya, kita tidak mampu memenuhi undangan ataupun janji itu, maka disinilah letak kekuasaan Allah. Disinilah baru berlaku makna "insya Allah".

Armidale, 3 Juni 1998

Baca Selengkapnya ...

Gambar Manual Menguras Emosi

Suatu hari di lab gambar manual SMKN 3 Buduran (Perkapalan) Sidoarjo sekitar 5 tahun yang lalu, sekelompok anak - anak muda tengah menekuni meja gambar berukuran A nol
memegang alat mesin gambar masing2, suara musik dari Tape yang sengaja diimport dari kos-kosan wiwit mengalun menemani meraka yang asik bermesraan dengan tugasnya. sesekali terdengar teriakan - teriakan memanggil alat2 gambar, seolah - olah alat gambar itu bila disebut namanya bisa datang sendiri menghampiri si pemanggil, ataupun teriakan kekesalan karena goresan rapidonya "bleber", salah garis, kecoret dan sebagainya (biasanya sich yang terakhir itu kerjaannya suci yang histeris karena ga bisa kontrol emosi ^_^).
Untunglah penghuni meja gambar disebelahnya adalah sahabatnya yang tidak pernah mengeluh karena teriakan suci begitu kencang dan melengking tajam he...he... Ia pun tidak bosan menjawab pertanyaan teman - teman yang lain ketika menanyakan perihal teriakan tersebut, dia biasanya dengan santai menjawab,
"paling kecoret, lek ga ngono salah opo mbleber, ci??"
suci pun mengubah mimik sedihnya dengan senyum khasnya sambil menyahut,
"he...he.. kecoret!" atau
"salaaaaaaaaah... hiks...hiks...!!!"
Menggambar manual memang tidak hanya menguras tenaga namun juga emosi para drafter (apalagi buat yang suka histeris ^_^), bagaimana tidak, di sana tidak ada toolbar undo atau erase untuk mengkoreksi kumpulan - kumpulan titik yang salah, drafter harus ekstra hati - hati dalam menggambar dan mengkalkulasi skala berapa gambar yang harus dibuat agar tampak proporsional di kertas gambar yang digunakan (A0, A1, A2, A3 atau A4).

Namun disanalah letak tantangan menggambar manual, kadang satu gambar bisa menghabiskan berlembar2 kertas. bisa dibilang ajaib bin mustahil bagi kami untuk bisa menggambar di kertas kalkir dan sekali gambar langsung jadi, biasanya kami membutuhkan dua sampai 3 kali gambar ulang hingga akhirnya gambar itu bisa kami sodorkan kepada guru.
karena itu kami dulu suka curang (^_^) bila disuruh motong kertas oleh guru, kita kadang2 mengambil 2 atau 3 lembar (jaga-jaga barangkali salah ^_^)
Kini masa-masa itu hanya tinggal memory... kami disuguhi dengan kemudahan menggambar dengan software-software gambar dari Autocad software yang senantiasa di update oleh pihak microsoft (kalo ga salah sekarang sudah ada versi 2009, aq ternyata mash pake 2004 wuih.... ketinggalan jauh bo' ^_^'), Archicad ( autocadnya anak arsitektur ), skecth up, 3D Max dan sebagainya.
Kemarin aku me-re-drawing gambar Cake Breaker Conveyor yang wuih gambar manual bo' ku pikir - pikir mungkin butuh seminggu buat ku untuk bisa menyelesaikannya, ditambah dengan korban perasaan yang pasti akan membuat ku stress bukan main...
untunglah sekarang aku sudah pake AUTOCAD ya....

Baca Selengkapnya ...

Sunday, February 17, 2008

Syaikh Qaradawi Dukung Boikot Produk Denmark, Iran Serukan Boikot Wikipedia


eramuslim - Senin, 18 Peb 08 09:51 WIB
Ulama terkemuka Syaikh Yusuf al-Qaradawi mengecam penerbitan kembali kartun-kartun Nabi Muhammad Saw oleh media cetak Denmark dan menyebutnya sebagai pelecehan dan upaya untuk memprovokasi umat Islam. Untuk itu, Presiden Persatuan Cendikiawan Muslim Internasional ini meminta agar umat Islam tetap tenang dan tidak terpancing dengan provokasi itu.

"Orang-orang itu sedang memprovokasi kita supaya terjadi protes di mana-mana. Umat Islam berhak untuk marah, tapi kami menyerukan agar umat Islam bertindak rasional, bijak dan tetap tenang, " himbau Qaradawi dalam sebuah program acara di televisi Aljazeera.

Ia mengingatkan umat Islam untuk melakukan cara-cara yang damai dan mengambil jalur hukum untuk memprotes pelecehan terhadap Rasulullah Muhammad Saw.

"Kita harus bekerja sama dengan seluruh umat untuk menyeret mereka yang telah menerbitkan kembali kartun Nabi Muhammad Saw ke pengadilan dan kita harus bekerja keras untuk mendesak dikeluarkannya undang-undang yang melarang tindakan pelecehan semacam itu, " tukas Syaikh al-Qaradawi.

Qaradawi mendukung cara boikot produk Denmark sebagai salah satu bentuk protes. "Boikot terhadap produk-produk Denmark harus diaktifkan kembali, " tandasnya.

Boikot terbukti efektif ketika seluruh umat Islam di dunia melakukannya dalam kasus kartun serupa pada tahun 2005 lalu. Boikot itu menyebabkan perusahaan-perusahaan Denmark rugi sebesar 1, 5 juta per-hari. Perusahaan Denmark yang paling besar terkena dampak boikot adalah perusahaan produk peternakan Arla Food, dan membuat mereka ikut mengecam penerbitan kartun Nabi Muhammad Saw serta meminta boikot dihentikan.

Iran Serukan Boikot Wikipedia

Saat ini, sebenarnya bukan hanya media cetak Denmark yang menerbitkan kartun Nabi Muhammad Saw, tapi juga situs ensiklopedia Wikipedia. Wikipedia sebenarnya sudah menerima 180.000 email-email protes yang meminta agar pengelola Wikipedia menghapus gambar-gambar kartun tersebut, namun Wikipedia menolak permintaan itu.

Melihat sikap Wikipedia, negara Iran menyerukan agar umat Islam memboikot Wikipedia dengan tidak mengaksesnya, sebelum pengelola Wikipedia menghapus gambar sosok Nabi Muhammad Saw dalam situsnya. (ln/presstv/iol)

Baca Selengkapnya ...

Friday, February 15, 2008

Suara Yang Menggetarkan Jiwa

Seringkali kita mendengarkan suara, seperti suara kendaraan bermotor, suara kereta, juga suara kekasih yang terdengar merdu namun berbeda dengan suara dari jiwa yang masih suci yaitu suara anak-anak kita yang mampu menggetarkan jiwa. Suara tangisnya, suara tawanya bahkan teriakan-teriakannya seolah mampu membelah bumi.

Kisah Rasulullah SAW, ketika Nabi di Thaif, sekelompok anak anak kecil dan juga orang dewasa berlomba menimpuki Nabi dengan batu dan kotoran unta, Fathimah yang masih sangat belia tampil dengan perangai seorang ibu yang cemas dengan putranya.

Dibersihkan kotoran dan darah yang berada pada pada wajah ayahnya. Air mata Nabi tak mampu beliau sembunyikan ketika melihat putri tercintanya. Seorang anak yang sepatutnya sedang asyik bermain dengan teman seusianya sekarang justru berada dipangkuan ayahnya, menghalangi siapapun yang akan melukai ayahnya. Fathimahpun menangis, dengan suara bergetar penuh keharuan nabi menyeka tiap butiran air mata yang mengalir di pipi mungil putrinya sambil berkata, ' habibati Fathimah la tabki',' belahan jiwaku Fathimah janganlah engkau menangis'.

Begitulah ucapan Nabi ketika tangan suci putrinya menyeka darah yang mengalir dikeningnya. Ummu Abiha, ibu dari ayahnya adalah gelar yang Rasulullah peruntukkan kepada putrinya. Satu satunya gelar yang belum pernah ada dalam sejarah kecuali untuk Fathimah Azzahra as. Duka dan kesedihan selalu mengiringi kehidupan keluarga nabi, akan tetapi Fathimah senantiasa menyembunyikan kedukaannya selama sang ayah berada disampingnya. Kecintaan assayyidah Fathimah begitu tinggi terhadap ayahnya dan begitu pula Rasul SAW kepada putrinya hingga beliau bersabda, "Fathimah adalah belahan jiwaku, siapapun yang mencintai Fathimah berarti dia mencintaiku. "

Suara-suara indah yang mampu menggetarkan jiwa hanya mampu ditangkap oleh hati yang jernih, yaitu hati seorang ayah dan seorang ibu dengan tulus mencintai anak-anaknya sepenuh hati yang menjadikan rumah seindah surga.

"Sebuah Email dari ukhti Yanti Azzahra ^_^"

Baca Selengkapnya ...

Thursday, February 14, 2008

Kesaksian Diri

Opick ( Istighfar )

tak satupun orang bisa menjamin dirinya
selamat disaat ajal memanggilnya
setitik kesalahan semua akan diperhitungkan
semisai buih dosa yang kita kerjakan

setiap mata, hati, tangan, kaki akan jadi saksi
tiada dusta diri yang tak terhakimi
luka, sepi, air mata tak berarti lagi
akan terlambat segala sesal diwaktu nanti

Allah mohon jangan hukum kami dari dosa
ampuni kami, karena tak mungkin kami sanggup menahan pedih
setitik rahmat yang kau beri lebih berarti dari segalanya
setitik ampunanMu kan menghapus dosa kami

karena mata, hati, tangan, kaki akan jadi saksi
tiada dusta diri yang tak terhakimi
luka, sepi, air mata tak berarti
akan terlambat segala sesal diwaktu nanti

Baca Selengkapnya ...

Wednesday, February 13, 2008

Nyanyian Jiwa

Aku ingin memberitahukanmu
Tentang sebuah nyanyian
Bukan sembarang nyanyian
Nyanyian yang menjemput ruh
Yang tengah tertinggal entah di mana
Nyanyian…dengan iringan lembut suara jiwa
Jiwa…energi kehidupan
Semua mengandalkannya
Mereka yang hidup, jiwanya bernyanyi

Kau tahu jiwa yang bernyanyi?
Ia selalu bermesraan di sepertiga malam
Ia terkadang berbisik
Terkadang merintih
Terkadang merangkai kata
Hanya untuk memenuhi hasrat cintanya
Pada apa yang diajarkan Rasul-Nya

Kau tahu?
Jiwa yang bernyanyi itu….
Menampakkan sinar di jasadnya
Bukankah Sang Pemilik nur itu…
Hanya memberikan kepada yang suka menemuiNya?

Kala jiwa yang lain terlena gulita malam
Nyanyian jiwa itu bersenandung
Di suatu tempat yang lain
Tak perduli kantuknya jasad
Ia semakin haus dan haus
Ingin mereguk telaga bening
Ingin segera melantunkan melodi cinta
Melodi yang hanya ia dan Rabbnya yang tahu
Ia merasakan….kebahagia an tiada tara

Kala ia bersenandung di hadapan Tuhannya
Telaga bening yang lain telah tumpah
Eufora kah?
Tentu saja tidak….
Terlalu indah untuk diungkapkan
Kini ia tengah bermesraan
Dengan Sang Pencinta Sejati

NB : Bait 1,2,3 adalah kado dari seorang saudara, peti
emasku

Created by : hanan2jahid. 291006. 7.25 am. Sesaat sebelum
silaturahim

Baca Selengkapnya ...

Tuesday, February 12, 2008

Enam Persoalan Hidup

Suatu hari, Imam Al Ghozali berkumpul dengan murid-muridnya. Lalu Imam Al-Ghozali bertanya,
Pertama, "Apa yang paling dekat dengan diri kita didunia ini?".
Murid-muridnya ada yang menjawab orang tua, guru, teman dan kerabatnya.

Imam Ghozali menjelaskan semua jawapan itu benar. Tetapi yang paling dekat dengan kita adalah "mati". Sebab itu sudah janji Allah SWT bahawa setiap yang bernyawa pasti akan mati.

Tiap-tiap yang bernyawa akan merasai mati, dan bahawasanya pada hari kiamat sahajalah akan disempurnakan balasan kamu. Ketika itu sesiapa yang dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke syurga maka sesungguhnya ia telah berjaya. Dan (ingatlah bahwa) kehidupan di dunia ini (meliputi segala kemewahannya dan pangkat kebesarannya) tidak lain hanyalah kesenangan bagi orang-orang yang terpedaya.
( Surah Ali Imran 185 )

Lalu Imam Ghozali meneruskan pertanyaan yang kedua. " Apa yang paling jauh dari diri kita di dunia ini?" Murid-muridnya ada yang menjawab negara China, bulan, matahari dan bintang-bintang. Lalu Imam Ghozali menjelaskan bahawa semua jawapan yang mereka berikan adalah benar. Tapi yang paling benar adalah "masa lalu". Bagaimanapun kita, apapun kenderaan kita, tetap kita tidak bisa kembali ke masa lalu. Oleh sebab itu kita harus menjaga hari ini dan hari-hari yang akan datang dengan perbuatan yang sesuai dengan ajaran Agama.

Lalu Imam Ghozali meneruskan dengan pertanyaan yang ketiga. " Apa yang paling besar di dunia ini?" Murid-muridnya ada yang menjawab gunung, bumi dan matahari. Semua jawapan itu benar kata Imam Ghozali. Tapi yang paling besar dari yang ada di dunia ini adalah "nafsu". Justru nafsu yang menguasai diri , menyebabkan manusia gagal menggunakan akal , mata , telinga dan hati yang dikurniakan oleh Allah SWT, untuk hidup berlandaskan kebenaran.

Fenomena ini menyebabkan mereka terjerumus ke dalam Api neraka Jahanam. Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk neraka jahanam banyak dari jin dan manusia yang mempunyai hati (tetapi) tidak mahu memahami dengannya (ayat-ayat Allah), dan yang mempunyai mata (tetapi) tidak mahu melihat dengannya (bukti keesaan Allah) dan yang mempunyai telinga (tetapi) tidak mahu mendengar dengannya (ajaran dan nasihat); mereka itu seperti binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi; mereka itulah orang-orang yang lalai. ( Surah Al A’araaf 179 ).

Maka kita harus hati-hati dengan nafsu kita, jangan sampai nafsu membawa kita ke neraka .

Pertanyaan keempat adalah, " Apa yang paling berat di dunia ini?" Ada yang menjawab baja, besi dan gajah. Semua jawapan hampir benar, kata Imam Ghozali, tapi yang paling berat adalah "memegang amanah"

Sesungguhnya Kami telah kemukakan tanggung jawab amanah (Kami) kepada langit dan bumi serta gunung-ganang (untuk memikulnya), maka mereka enggan memikulnya dan bimbang tidak dapat menyempurnakannya (kerana tidak ada pada mereka persediaan untuk memikulnya); dan (pada ketika itu) manusia (dengan persediaan yang ada padanya) sanggup memikulnya. (Ingatlah) sesungguhnya tabiat kebanyakan manusia adalah suka melakukan kezaliman dan suka pula membuat perkara-perkara yang tidak patut dikerjakan. ( Surah Al Ahzaab 72 )

Tumbuh-tumbuhan, binatang, gunung dan malaikat semua tidak mampu ketika Allah SWT meminta mereka untuk menjadi khalifah (pemimpin) di dunia ini. Tetapi manusia dengan sombongnya menyanggupi permintaan Allah SWT, sehingga banyak dari manusia masuk ke neraka kerana ia tidak bisa memegang amanahnya.

Pertanyaan yang kelima adalah, " Apa yang paling ringan di dunia ini?". Ada yang menjawab kapas, angin, debu dan daun-daunan. Semua itu benar kata Imam Ghozali, tapi yang paling ringan di dunia ini adalah meninggalkan solat. Gara-gara pekerjaan, kita tinggalkan solat, gara-gara meeting kita tinggalkan solat.

Lantas pertanyaan ke enam adalah, " Apakah yang paling tajam di dunia ini?". Murid-muridnya menjawab dengan serentak, pedang... Benar kata Imam Ghozali, tapi yang paling tajam adalah "lidah manusia". Kerana melalui lidah, manusia dengan begitu mudah menyakiti hati dan melukai perasaan saudaranya sendiri.

Baca Selengkapnya ...

Sunday, February 10, 2008

BANGUUUUN!!!!

sejak tahun kedua aku kuliah di Fakultas teknik UMSIDA jurusan Tek. Industri bosan, jenuh dan capek mulai menghinggapiku, hari-hari kuliah yang dulu terasa menyenangkan hilang entah kemana, semangat demi menggapai gelar sarjana pun seakan menguap sedikit demi sedikit. kesibukan dan tekanan di kantor serta berbagai beban yang menggelayut semakin memperparah keadaan.
keluhan - keluhan yang dilontarkan teman-teman sekelaspun hanya berbalas senyum dan ucapan maaf.
bila dahulu aku tak mudah menyerah dalam mengerjakan tugas-tugas yang dihadiahkan para dosen, kini tidak jarang aku membiarkan teman-teman yang dengan senang hati menawarkan tangan mereka untuk mengerjakan tugasku dengan alasan "sesama saudara khan harus saling membantu!!" ^_^ tak lupa senyum termanis ku hadiahkan untuk mereka...
duh...
ternyata hal itu tak hanya dirasakan oleh ku, beberapa teman-teman pun merasakan hal yang sama, namun seharusnya itu bukan menjadi alasan untuk ku tenang-tenang dan memaklumi diri...
aku harus bangkit!!
tidak akan kubiarkan teman-teman terus menerus menertawakan IP ku yang semakin turun dan turun....
SUCI HARUS BANGKIT!!!
AYO SUCI, SEMESTER KEMAREN IP MU SUDAH HAMPIR TERKEJAR OLEH TEMAN-TEMANMU...
BANGUUUN!!!!!
BISMILLAH....
ALLAH SELALU BERSAMAKU, AKU PASTI BISA!!!! AMIIIN....

Baca Selengkapnya ...

Monday, February 4, 2008

ALLAH KNOWS BEST

Allah knows what's best for us so why should we complain?

We always want the sunshine, but Allah knows there must be a rain.

We always want the laughter and the merriment of cheer,

But our hearts will lose their tenderness if we never shed a tear!

Allah tests us often, with sufferings and with sorrows.

He tests us not to punish us, but to help us meet tomorrow!

For growing trees are strengthened, if they will stand the storm,

and sharp cut of the chisel gave the marble grace and form.

Allah tests us often and for every pin he gives us;

provided we're patient is followed by rich gain.

So whenever we are down and whenever we feel that everything is going wrong.

It is just Allah's way to make our spirit strong.

Author: Unknown

Baca Selengkapnya ...

Sunday, February 3, 2008

hadiah

Bayangkan ada sebuah bank
yang memberi anda pinjaman uang
sejumlah Rp. 86.400,- setiap paginya.
Semua uang itu harus anda gunakan.
Pada malam hari, bank akan menghapus
sisa uang yang tidak anda gunakan
selama sehari
Coba tebak, apa yang akan
anda lakukan? Tentu saja, menghabiskan semua uang
pinjaman itu. Setiap dari kita memiliki bank semacam itu; bernama WAKTU
Setiap pagi, ia akan memberi Anda 86.400 detik.
Pada malam
harinya ia akan menghapus sisa waktu yang tidak anda gunakan
untuk tujuan baik. Karena ia tidak memberikan sisa waktunya
pada anda. Ia juga tidak memberikan waktu tambahan.
Setiap hari ia akan membuka satu rekening baru untuk anda. Setiap malam ia akan menghanguskan yang tersisa. Jika anda tidak menggunakannya maka kerugian akan menimpa anda. Anda tidak
bisa menariknya kembali.
Juga, anda tidak bisa meminta "uang muka" untuk keesokan hari. Anda harus hidup di dalam simpanan hari ini. Maka dari itu, investasikanlah untuk kesehatan,
kebahagiaan dan kesuksesan anda. Jam terus berdetak.
Gunakan waktu anda
sebaik-baiknya.
Agar tahu pentingnya waktu SETAHUN, tanyakan pada murid
yang gagal kelas.
Agar tahu pentingnya waktu SEBULAN, tanyakan pada ibu yang
melahirkan bayi prematur.
Agar tahu pentingnya waktu SEMINGGU, tanyakan pada editor majalah mingguan.
Agar tahu pentingnya waktu SEJAM, tanyakan pada kekasih
yang menunggu untuk bertemu.
Agar tahu pentingnya waktu SEMENIT, tanyakan pada
orang yang ketinggalan
pesawat terbang.
Agar tahu pentingnya waktu SEDETIK, tanyakan pada orang
yang baru saja terhindar dari kecelakaan.
Agar tahu pentingnya waktu SEMILIDETIK, tanyakan pada
peraih medali perak Olimpiade.

Renungan:
Hargailah setiap waktu yang anda miliki. Dan ingatlah waktu
tidaklah menunggu siapa-siapa.
Wisdom Of The Day:
Sahabat paling baik dari kebenaran adalah WAKTU, musuhnya yang paling besar adalah PRASANGKA, dan pengiringnya yang
paling setia adalah KERENDAHAN HATI.
(Caleb Charles Colton)

Baca Selengkapnya ...